Sukses

Zumi Zola Sudah Marah-marah, Calo di Samsat Jambi Masih Bandel

Calo masih bertahan karena proses pengurusan dokumen di Samsat Jambi memakan waktu lama.

Liputan6.com, Jambi - Wajah Samsat Jambi tidak serta merta berubah pasca-sidak Gubernur Jambi Zumi Zola. Permintaan gubernur termuda agar Samsat Jambi mencantumkan penjelasan tarif layanan belum juga ada. Bahkan, praktik percaloan masih marak terjadi di kantor itu.

Hal tersebut dikeluhkan warga yang tengah mengurus surat kendaraan di kantor tersebut.

Seorang warga Kotabaru, Kota Jambi yang enggan disebut namanya mengatakan, ia sempat didekati seorang calo saat mengurus STNK kendaraan bermotor miliknya. Nilainya lumayan, Rp 500 ribu untuk kendaraan roda dua.

"Saya tidak mau lah, biarlah lama saya urus sendiri," ujar warga tersebut sembari sibuk menyiapkan berkas mengurus surat kendaraannya di Jambi, Rabu (16/3/2016).

Hal senada juga diungkapkan Warjono, warga Kelurahan Bagan Pete, Kota Jambi. Ia  menyebut praktik calo di Samsat Kota Jambi sudah menjadi rahasia umum.

Menurut dia, maraknya praktik calo ini juga didasari banyaknya warga yang ingin mengurus surat-surat kendaraannya dengan mudah tanpa berlama-lama mengantri.

"Memang cukup menyebalkan ngurus pajak atau surat kendaraan di Samsat sini. Beberapa bulan lalu, saya ngurus pajak kendaraan, ada calo yang nyamperin," ujar dia.

Oknum yang memungut biaya lebih itu tidak hanya calo. Warjono mengungkapkan pengalamannya saat mengurus pajak mobil. Saat itu, ia lupa membawa berkas fotokopi STNK-nya.

Seorang petugas mengatakan kepengurusan pajak tidak akan bisa apabila tidak dilengkapi fotokopi STNK. Saat itulah, petugas itu menawarkan jasa membantu mengurus pajak dengan biaya tertentu.

Ia juga menceritakan bagaimana ruwetnya mengurus pajak atau surat kendaraan di gerai Samsat. Ia butuh waktu berhari-hari mengurus pajak kendaraan istrinya.

"Di Jambi ada gerai Samsat di beberapa mal. Saat saya akan bayar, katanya jaringan internet rusak. Saya bayar di gerai lain juga alasannya rusak. Ini mau kasih duit ke negara saja susah," keluh Warjono.

Dugaan praktik calo itu sempat diketahui Gubernur Jambi, Zumi Zola saat melakukan sidak di kantor Samsat Kota Jambi, Jumat pekan kemarin. Seorang perempuan bernama Inesia langsung mengadu saat Zumi Zola datang.

Ibu asal Kelurahan Cempaka Putih, Kota Jambi ini mengaku diminta Rp 500 ribu oleh oknum calo saat tengah mengurus STNK motornya yang hilang. "Kalau tidak ada Pak Gubernur tadi, bisa kena saya Rp 500 ribu," kata dia.

Menurut Zumi Zola, ia tidak hanya menerima aduan dari warga akan buruknya pelayanan di kantor Samsat Jambi. Ia juga mendapat informasi resmi dari BPK atas pengelolaan keuangan yang kurang baik di kantor tersebut.

"Ini teguran terakhir, kalau pegawai tidak disiplin saya pecat hari ini juga," tegas Zumi Zola.

Kepala Samsat Kota Jambi, Muhammad Rum secara tidak langsung mengakui masih banyak praktik calo di kantor tempatnya bekerja. Menurut dia, untuk mengurus surat kendaraan yang hilang hanya membayar Rp 300 ribu, bukan Rp 500 ribu.

Usai disidak gubenur, Muhammad Rum berjanji akan segera melakukan perbaikan, termasuk menertibkan praktik calo.

"Sesuai instruksi pimpinan kita sudah memberhentikan 20 pegawai honorer. SK-nya sudah turun sejak Senin kemarin," jelas Rum.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini