Sukses

7.000 Lebih Pekerja Asing Ilegal Padati Jawa Timur

Para pekerja asing yang tidak mengantongi izin itu rata-rata bersedia menerima upah di bawah pekerja lokal.

Liputan6.com, Surabaya - Tercatat terdapat 7 ribu lebih pekerja asing yang berada di Jawa Timur. Pasar Atom Kota Surabaya menjadi tempat favorit mereka mengadu nasib.

Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Suli Daim mengatakan, berdasarkan data yang dimilikinya jumlah pekerja asing yang ada di Jawa Timur mencapai 7.000 orang.

"Pekerja asing sebanyak itu sebagian besar terkonsentrasi di daerah pinggiran Surabaya, dan Mojokerto," kata Suli kepada wartawan di Gedung DPRD Jatim, Surabaya, Kamis (3/3/2016).

Suli menjelaskan, bahwa data itu sebenarnya berasal dari Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Pemprov Jatim. Sehingga, jumlah pekerja asing yang disebutkannya itu hanya merupakan pekerja asing yang terdaftar.

"Jadi yang tidak terdaftar pasti ada lebih banyak lagi, dan bisa mencapai lebih dari 7.000 orang," jelas Suli.

Suli melanjutkan, para pekerja asing yang tidak mengantongi izin itu rata-rata bersedia menerima upah di bawah pekerja lokal.

"Misalnya kalau pekerja lokal dibayar Rp 3 juta, maka para pekerja asing ilegal itu mau hanya dibayar Rp1,5 juta, dan rata-rata juga merupakan pekerja kasar, seperti penjaga toko, maupun buruh pabrik," lanjut Suli.

Tidak hanya itu, Suli juga mendesak agar pemerintah bisa membuat regulasi yang lebih tegas terkait pekerja asing.

"Sebab, apabila aturan itu tidak segera dibuat, maka akan semakin banyak pekerja asing yang menggusur lapangan pekerjaan para pekerja lokal," tegas Suli.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Bidang Penempatan, Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Surabaya Irna Pawanti menyampaikan bahwa Pemkot Surabaya juga banyak menemukan para pekerja asing di sejumlah tempat.

"Salah satunya yang cukup menonjol adalah di Pasar Atom, Surabaya," ujar Irna.

Menurut Irna,para pekerja asing itu sebagian besar juga tidak bisa berbahasa Indonesia.

"Kami mengetahuinya juga karena tidak sengaja. Sebab, waktu kami memantau kondisi di sana, ternyata ada penjaga toko yang tidak bisa bahasa Indonesia saat menawarkan dagangan. Makanya kami curiga," pungkas Irna.

 

*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar mulai pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini