Sukses

Pengikut Caruban Nagari Cirebon Siap Bergerak

Sekretariat Gerakan Kerajaan Caruban Nagari klaim memiliki ribuan pengikut.

Liputan6.com, CIrebon - Gerakan Kerajaan Cirebon Purwaka Caruban Nagari Jawa Barat yang membuat heboh sepekan terakhir hingga kini belum menunjukkan geliat aksi nyata.  

Pengurus dan anggota gerakan masih menunggu instruksi Sri Baginda Raja Pangeran Muhammad Abdullah Hasanudin (MA) untuk bekerja sesuai visi misi Lembaga Adat Besar Republik Indonesia (LABRI) yakni menyelamatkan aset keraton di nusantara.

Kepala Sekretariat I Adipati Kota Cirebon Kerajaan Cirebon Purwaka Caruban Nagari Jawa Barat, Irwan Digja Sukmaatmaja, mengatakan, sejauh ini anggota atau pengikut Caruban Nagari baru diberi pemahaman-pemahaman terkait visi misi organisasi.

"Kami masih berdiskusi internal belum ada gerakan menyelamatkan aset. Masih menunggu instruksi dari beliau (MA) dan LABRI," kata Irwan di Cirebon, Selasa (1/3/2016).

Menurut dia ribuan anggota sudah banyak tergabung dalam ormas ini. Beberapa di antaranya adalah PNS di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) itu sendiri.

"Sebagian anggota juga dari lingkungan Keraton Kanoman seperti Laskar Kanoman. PNS juga banyak tapi memang kami belum bekerja. Hanya sebatas memberikan pemahaman-pemahaman saja dan mencatat anggota-anggota yang sudah bergabung," kata dia.

Dia menegaskan keberadaan Caruban Nagari tidak mencampuri urusan negara maupun keraton di Cirebon, namun akan fokus dalam misinya. Gerakan ini sudah memiliki konsep dan program yang tersusun dalam rangka menyelamatkan aset negara.

Irwan mengaku tidak diberi kewenangan jumlah aset yang teridentifikasi harus diselamatkan. Namun, dia optimistis ormas itu akan menjadi penyelamat aset yang hilang.

Sementara itu, dia mengatakan pola penyelamatan aset kerajaan di nusantara versi Caruban Nagari menggunakan sistem dari atas ke bawah. "Untuk detail dan teknis pencarian aset dan penyelamatannya saya tidak tahu," kata Irwan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini