Liputan6.com, Jakarta - Capres petahana Joko Widodo atau Jokowi menyebut bahwa proyek Moda Raya Terpadu (MRT) merupakan keputusan politik yang dibuatnya bersama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta 2014.
Hal tersebut dikatakan Jokowi saat menghadiri deklarasi Pengusaha Pekerjaan Pro Jokowi (Kerjo) di Istora Senayan Jakarta Selatan, Kamis 21 Maret 2019. Di hadapan para pengusaha, dia mengaku heran proyek MRT Jakarta tertunda hingga 30 tahun.
Baca Juga
"Apa yang ingin saya sampaikan, negara sebesar Indonesia ini, masa baru punya MRT sekarang. Itu pun putusan politiknya, kita putuskan saat saya jadi gubernur dengan Pak Ahok," kata Jokowi.
Advertisement
Jokowi lalu membeberkan alasan proyek MRT tertunda begitu lama. Menurut dia, pemerintah kala itu terlalu memikirikan untung rugi. Padahal, kata Jokowi, dalam membangun transportasi publik seharusnya pemerinta memperhitungkan manfaat untuk masyarakat.
"Yang namanya transportasi massal itu ya rugi. Saat itu saya dipaparkan rugi. Kalau untung rugi, itu untuk para pengusaha perusahaan. Kalau untuk negara, itungannya bukan untung dan rugi. Itungannya benefit," jelas Jokowi.
Â
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kurangi Kemacetan
Mantan Walikota Solo itu menyebut keputusan membangun MRT kala itu juga untuk mengurangi kemacetan di Ibu Kota. Sebab, berdasarkan kajian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) negara mengalami kerugian sekitar Rp 60 triliun per tahun akibat kemacetan.
"Sekarang dihitung lagi sudah Rp100 triliun. Apa mau diteruskan? Lebih baik dipakai untuk bangun MRT, LRT benar? Itu yang namanya keputusan politik sehingga secara makro negara kita tetap untung gede," ujar Jokowi.
Dia lalu meminta para pengusaha untuk mencoba MRT dari Stasiun Bundaran HI menuju Lebak Bulus. Jokowi sendiri telah menjajal MRT sebanyak dua kali.
Advertisement
"Saya harap yang hadir disini mulai besok coba MRT," ucap dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement