Sukses

Soal Rekomendasi Ijtima Ulama, Prabowo: Keputusan Ada di Parpol

Prabowo mengatakan, rekomendasi Ijtima tetap akan dipelajari.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Prabowo Subianto bertemu Presiden PKS Sohibul Iman di markas DPP PKS, Jakarta Selatan. Keduanya didampingi petinggi partai masing-masing.

Salah satu yang dibahas adalah rekomendasi paket pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang disampaikan Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional.

Dua nama yang direkomendasikan adalah Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri dan Ustaz Abdul Somad.

Prabowo tidak menampik membahas dua paket yang direkomendasikan Ijtima Ulama dan tokoh nasional. Namun dia menegaskan, rekomendasi itu sebagai masukan. Keputusan akhir tetap sesuai mekanisme koalisi partai politik.

"Mekanisme melalui partai politik. Kita hargai masukan. Keputusan terakhir tetap mekanisme parpol. Ijtima rekomendasi, keputusan ada di partai politik. Masih ada proses yang akan kita bicarakan. Tentunya keputusan baik akan kita ambil," tegas Prabowo.

Prabowo mengatakan, rekomendasi Ijtima tetap akan dipelajari. Namun, pandangan dari partai politik juga penting. Termasuk dari Partai Demokrat yang baru saja menyatakan sikap politik untuk berkoalisi di Pilpres 2019.

"Dengan kekuatan (koalisi) besar, pandangan Demokrat kita sangat perhatikan juga. Saya sudah katakan, saya akan konsultasi dengan semua pihak. Kita ambil keputusan dengan hati-hati. Saya terima rekomendasi, saran," ucap Prabowo.

Di tempat sama, Presiden PKS Sohibul Iman mengaku berpegang pada paket capres-cawapres yang direkomendasikan Ijtima Ulama dan tokoh nasional. Namun, PKS akan menerima segala keputusan yang ditetapkan partai koalisi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PKS Berpegang Rekomendasi

"Kami menerima rekomendasi itu, sekalipun bukan paket itu kami terima. Nanti kami komunikasi ke majelis syuro," tegas Sohibul.

Hanya saja, Sohibul tetap berharap rekomendasi Ijtima Ulama dan tokoh nasional diperhatikan. Sebab, rekomendasi itu sama saja suara dari masyarakat. Mereka mewakili pengikutnya masing-masing.

"Ini masukan yang sangat terbuka. Sangat pantas kita perhatikan sungguh-sungguh," tutupnya.

Reporter: Raynaldo Giffari

 

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.