Liputan6.com, Jakarta - Setiap pemimpin memiliki dasar filosofi masing-masing dalam konteks membangun wilayah, terutama wilayah penuh keterbatasan. Apalagi jika kebutuhan paling mendasar atau primer seperti pangan masih jadi masalah terbesar.
Simon Petrus Kamlasi (49 tahun), seorang Brigadir Jenderal TNI AD, yang saat ini Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk periode 2024-2029, menaruh perhatian sangat serius pada ketersedian air bagi pertanian di NTT.
Baca Juga
Dalam tatap muka dengan warga Sikka di Jalan Eltari pada Sabtu (12/10/24) malam, Kamlasi menegaskan pihaknya menaruh perhatian sangat serius pada ketersediaan air bagi pertanian di NTT.
Advertisement
"Daerah ini harus terutama (diperhatikan) tata kelola air. Sumber-sumber air jangan sampai banyak yang langsung ke laut, tapi dia harus masuk ke embung-embung yang banyak supaya kita punya cadangan air di daratan," katanya.
Dengan teknologi pompa hidram, Kamlasi berujar, pertanian lahan kering bisa diberdayakan. Iapun berkomitmen untuk memberbanyak teknologi tersebut di masa mendatang.
"Ke depan kita akan perbanyak lagi. Saya pikir lahan tidur kita terlalu luas dan hanya bangun pada saat musim hujan saja, lalu petani tidak menanam pada musim kemarau. Saya pikir, lahan kita tidak perlu tidur lagi. Saatnya kita bersama-sama membangunkan lahan-lahan kita. Semua itu kunci utamanya ada di air," ungkapnya.
Kamlasi menambahkan, semua potensi air yang ada di lembah dan sungai perlu dipompa ke tempat yang tinggi lalu dialirkan ke kebun masyarakat. Menurutnya teknologi saat ini sudah semakin canggih di bidang pertanian dan bisa dilakukan untuk meningkatkan hasil pertanian masyarakat.
"Lewat pompa hidran yang kita buat ini, kita gunakan lagi teknologi yang hemat air. Jadi hanya jagung saja yang hidup tapi rumput tidak bisa hidup karena panas matahari yang luar biasa di wilayah kita," katanya.
"Teknologi hemat air itu adalah irigasi tetes. Kita juga akan bangun banyak embun untuk menampung air hujan. Diupayakan ketika hujan yang sedikit itu, kita tahan di darat lewat embung agar banjir tidak langsung le laut," sambung Kamlasi.
Program
Untuk diketahui, putra asli Desa Sunu-TTS ini memelopori program TNI AD Manunggal Air, proyek pompa air yang dikerjakan TNI Angkatan Darat dan telah dibangun di 3,000 titik air di Indonesia dan 400 titik air di seluruh pelosok NTT.
Kamlasi adalah pemegang rekor MURI di bidang air pada 2015 atas pemasangan pompa hidrolik di berbagai wilayah Indonesia (1.345 titik), termasuk NTT (15 titik). Dengan pompa ini, Kamlasi komitmen untuk menjadikan NTT bebas dari kekeringan jika ia terpilih.
Dalam pencalonannya menjadi Gubernur NTT, Kamlasi juga berfokus pada pengembangan industri lokal untuk meningkatkan ekonomi NTT, serta peningkatan kualitas pendidikan vokasional yang sesuai dengan potensi lokal.
Kamlasi bersama calon wakilnya Andreas Garu (Paket SIAGA) diusung oleh koalisi partai NasDem, Gerindra, PKB, dan PKS.
Advertisement