Sukses

Anies Ungkit Saham Bir Jakarta: Belum Dijual, Mudah-mudahan Tahun Ini Ketua DPRD DKI Koalisi Kita

Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Anies Baswedan menyinggung soal pentingnya memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) secara keseluruhan.

Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Anies Baswedan menyinggung soal pentingnya memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) secara keseluruhan.

Sebab, kata dia, kebijakan seorang pemimpin tidak terlepas dari jajaran pejabat yang duduk di legislatif.

Anies bercerita terkendala persetujuan DPRD DKI saat menjabat Gubernur DKI Jakarta. Kala itu, Anies hendak melepas saham milik Pemprov DKI Jakarta di perusahaan bir PT Delta Djakarta Tbk.

"Waktu itu DKI itu punya saham di perusahaan bir. Nah kalau pemerintah punya perusahaan itu perusahaan pembangunan, bangun jalan, perusahaan bangun waduk, betul ya? Perusahaan bangun stadion betulkan? Ini perusahaan bikin bir, dimana pembangunannya?," ujar Anies saat kampanye akbar di Lapangan Pinang Selection, Tangerang, Banten, Minggu (21/1/2024).

Menurut dia, Pemprov DKI memiliki saham yang cukup besar di perusahaan bir tersebut. Namun, saat punya ide untuk melepas saham bir itu, idenya tak disetujui Ketua DPRD DKI Jakarta menjabat lantaran bukan berasal dari partai yang mendukungnya.

"Uangnya Rp1 triliun di situ. Nah jadi saya bilang ini uang diambil aja, dipakai buat bikin sekolah, bikin RS, bikin panti yatim, bikin rumah lansia," kata Anies.

"Tapi, di-block, karena Ketua DPRD-nya bukan bagian dari koalisi kita, karena kita bukan pemenang. Akhirnya semua sudah bisa dipenuhi kecuali persetujuan DPRD, tanpa persetujuan DPRD tidak bisa dijual," sambung dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bakal Disetujui

Anies ingin agar tahun ini persetujuan untuk melepas saham Pemprov DKI Jakarta di perusahaan bir itu bakal disetujui oleh ketua DPRD yang baru. Dia berharap, ketua DPRD DKI Jakarta 2024 bakal dimenangkan dari partai yang berasal dari koalisi perubahan.

"Jadi sahamnya belum bisa dijual, sampai sekarang. Mudah-mudahan tahun ini pimpinan DPRD di Jakarta bisa diraih oleh partai koalisi kita," ucap dia.

Anies menilai, dengan begitu uang senilai Rp1 triliun itu akan bisa dipakai untuk kebutuhan yang lebih penting. Dia menyebut, Pemprov DKI Jakarta bisa mengalihkan uang itu untuk kepentingan warga ibu kota.

"Orang kita perlunya minum air bersih dapatnya air bir, benar nggak? Kan lebih baik punya perusahaan air minum, daripada perusahaan air bir," jelas Anies.

 

3 dari 3 halaman

Awali Kampanye Akbar di Tangerang, Anies Sempat Singgung Massa Pendukung Bayaran

Sebelumnya, Calon Presiden (Capres) nomor urut 01 Anies Baswedan mengawali kampanye akbar di Tangerang, Banten. Di sana, Anies melontarkan pujian kepada massa pendukungnya.

"Mana relawan di sini? Ayo relawan lambaikan tangan. Nah, relawan-relawan semua ini adalah orang-orang yang bekerja di belakang layar. Orang-orang yang menjangkau semua," ujar Anies Baswedan di Lapangan Pinang Selection, Tangerang, Banten, Minggu (21/1/2024).

Dia menyampaikan, setiap kegiatan kampanye berjalan dengan lancar karena dibantu oleh pendukung, mulai dari menyiapkan panggung, layar, hingga sound system-nya.

"Apakah mereka terlihat di depan panggung? Apakah mereka berjasa? Iya. Mereka jasanya besar sekali. Nih yang pegang sound system enggak lihat kan semua di sini, tapi dia orang yang paling berkuasa. Coba sama dia dimatiin, selesai. Saya ngomong sekenceng apapun nggak kedengeran, betul tidak?," ucap Anies.

Menurut dia, hal tersebut merupakan contoh relawan dan kader partai yang bekerja di belakang layar. Dia berujar, apabila Anies-Muhaimin (AMIN) menang di Pilpres 2024, maka keberhasilan itu bagian dari kerja-kerja pendukung di belakang layar tanpa bayaran.

"Semua yang datang di sini ada yang bayaran tidak? Ada yang bayaran tidak? Enggak ada yang bayaran. Bapak ibu sekalian, semua datang dengan keikhlasan dengan semangat datang dengan keyakinan," ujar Anies.

Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini menyatakan, massa pendukung yang dibayar dan tidak dibayar punya perbedaan jelas. Bahkan, kata dia bisa dirasakan lewat semangat pendukung tersebut saat acara atau kegiatan berlangsung.

"Memang rupiah bisa mengumpulkan orang, rupiah bisa mengumpulkan bis-bis untuk datang. Tapi rupiah tidak bisa membangkitkan semangat," tandas Anies.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.