Sukses

Ganjar Ungkap Pesan Megawati saat Bertemu Relawan: Semua Siaga, Kalau Ada Tekanan Laporkan

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengamati perkembangan situasi yang terjadi jelang pemungutan suara Pilpres 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengamati perkembangan situasi yang terjadi jelang pemungutan suara Pilpres 2024. Relawan pun diminta bersiaga.

Hal itu disampaikan Megawati saat bertemu dengan Ganjar Pranowo di rapat rutin yang digelar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2024). Ganjar kemudian membeberkan pesan dari Ketum PDI Perjuangan tersebut.

"Ada pesannya ya, dalam waktu yang pendek karena kemudian terjadi eskalasi beberapa kekerasan terjadi, ya semua sekarang kita siaga," kata Ganjar saat menggelar pertemuan bersama relawan milenial, Tim Pemenangan Daerah (TPD), dan Tim Pemenangan Cabang Ganjar-Mahfud di Jetis, Blora, Jawa Tengah pada Kamis (4/1/2023).

Ganjar menekankan kepada relawan untuk selalu berkoordinasi jika ada intimidasi maupun temuan kecurangan.

"Kenapa kita konsolidasikan terus-menerus agar semuanya siap laporkan gitu kan. Kalau Kalau ada tekanan laporkan, kalau ada kecurangan laporkan begitu agar mereka betul-betul siap lahir batin," ujar dia.

Ganjar menegaskan, akan memberikan bantuan kepada relawan di daerah apabila menerima intimidasi dari pihak manapun. Ia tidak akan diam bila mana ada laporan relawannya menerima ancaman. Begitupun rekan-rekan di pusat dan daerah dipastikan akan menindaklanjutinya.

"Tentu saja kita memberikan backup-backup kepada kawan-kawan di daerah agar mereka tidak kecil hati karena ada beberapa yang ditelponin gitu, waduh pak kita mendapatkan telpon begitu, terus kemudian agar tidak kenceng-kenceng gitu, ya kalau gitu bilang aja gitu, Anda siapa? Saya lawan gitu aja, jadi jangan pernah takut," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

TPN Ganjar-Mahfud Perintahkan Jajaran Pendukung Rekam Bukti Kecurangan Pilpres 2024

Sebelumnya, Deputi Bidang Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis meminta jajaran pendukung paslon nomor tiga untuk merekam segala bentuk kecurangan yang ditemukan selama Pilpres 2024. Hal itu pun menjadi modal untuk menghadapi sengketa pemilu di kemudian hari.

“Kita ingin mengkoordinasikan semua kawan-kawan di daerah untuk bisa bersama-sama mengumpulkan bukti-bukti pelanggaran yang ada. kita ini gampang mengatakan pelanggaran itu ada, tapi selalu abai dalam mendokumentasi pelanggaran ini,” tutur Todung di Media Center Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2023).

Todung menilai, peristiwa yang mencoreng demokrasi dalam Pemilu 2024 diawali dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk Perkara Nomor 90/PUU-XXI/2023.

“Mungkin sebagian kita masih belum tahu atau belum sadar pada waktu itu, tapi ketika putusan MK 90 itu dibuat, kita melihat ada sesuatu yang salah dengan bangsa ini. Something wrong with the nation,” jelas dia.

“Nah oleh sebab itu banyak yang turun gunung, Goenawan Mohaman turun gunung, Butet Kartaredjasa turun gunung, Gus Mus juga menyatakan keprihatinannya, dan yang lain-lain juga melakukan hal yang sama,” sambungnya.

3 dari 3 halaman

Berpaku Pengalaman sebagai Pengacara

Menurut Todung, berdasarkan pengalamannya sebagai seorang pengacara, seringkali kondisi tidak terpenuhinya bukti membuat perkara yang dilaporkan menjadi tertolak.

“Nah saya enggak mau kita nanti kalau ke MK, ya walaupun saya setuju dengan Bu Mega kita bisa menang satu putaran, kalau at the end kita mesti ke MK, sengketa ini harus dibawa ke Mahkamah Konstitusi, kita butuh bukti-bukti," ujarnya

"Nah kalau teman-teman di daerah tidak mampu menyediakan bukti-bukti, tidak mampu membuat kita punya bukti-bukti yang cukup lengkap, jangan berharap kita bisa meyakinkan MK untuk mengabulkan permohonan kita,” Todung menandaskan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.