Sukses

Di Semarang, Ganjar Terima Keluhan Emak-Emak soal Bantuan hingga Kenaikan Harga Beras

Ganjar mempersilahkan tiga emak-emak di barisan pertama untuk menyampaikan keluh-kesah. Di mulai dari Jumiyanti. Kepada Ganjar, dia mengaku tidak pernah menikmati sedikitpun uluran tangan dari pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta - Emak-emak menyampaikan keluh kesahnya kepada calon presiden (Capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo. Ternyata, tak sedikit dari mereka yang belum menerima bantuan pemerintah.

Padahal, tergolong masyarakat yang kurang mampu. Adapula yang mengadu soal harga beras yang terus naik. Ganjar dan Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo saat menghadiri deklarasi dukungan Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (APMISO) untuk Ganjar-Mahfud di GOR Satria, Plombokan, Semarang Utara, Jawa Tengah pada Senin (1/1/2024).

Ganjar saat itu menemui Jumiati, Sumarlin dan Sudarti yang sedang duduk di kursi bagian depan. Mereka sedang menunggu antrean untuk membeli barang-barang kebutuhan pokok. Partai Perindo juga menggelar bazar murah dan pemeriksaan kesehatan gratis di lokasi acara.

Ganjar mempersilahkan tiga emak-emak di barisan pertama untuk menyampaikan keluh-kesah. Di mulai dari Jumiyanti. Kepada Ganjar, dia mengaku tidak pernah menikmati sedikitpun uluran tangan dari pemerintah.

"Kamu mau nanya apa," kata Ganjar.

"Saya tidak dapat bantuan apa-apa. Saya tidak pernah dapat bantuan," jawab Jumiati. "Sudah pernah lapor lurah?," tanya Ganjar.

"Belum," jawab Jumiati.

Ganjar mengatakan, warga miskin yang bernasib seperti Jumiyati juga banyak ditemui kala berkeliling ke Indonesia. Ganjar kemudian memperkenalkan program KTP Sakti yang akan dijalankan bila terpilih menjadi presiden.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

KTP Sakti Jadi Solusi

Ganjar mengatakan, KTP sakti menjadi solusi untuk menyelesaikan hal tersebut. "Banyak sekali yang protes ke saya kenapa saya tidak dapat bantuan tetangga saya dapat. Padahal kami mohon maaf dari keluarga tidak mampu. Inilah kita punya program KTP, kenapa agar mereka penerima manfaat cukup menunjukkan KTP saja," ujar dia.

"Umpama itu semua tidak mampu nanti dengan KTP bisa tahu. Insya Allah jenengan dapat bantuan, data diperbaiki. InsyaAllah saya akan turun tangan mempercepat itu semua agar seluruh bantuan bisa masuk ke yang berhak," sambung dia.

Lain dengan Jumiati, Sumarlin justru mengadukan soal harga kebutuhan pokok yang kian melambung. Dia mencontohkan, harga beras yang sudah menyentuh harga Rp 15 ribu per-liter.

"Dulu harga Rp 10 ribu sampai Rp 11 ribu per-liter," ujar Sumarlin.

"Sudah berapa lama harga beras Rp 15 ribu?," tanya Ganjar.

"3 bulan," jawab Sumarlin.

 

3 dari 3 halaman

Kegiatan Bazar Rakyat

Ganjar kemudian menjawab dengan menyinggung kegiatan bazar rakyat yang digelar Partai Perindo. Ini merupakan salah satu solusi membantu meringankan beban rakyat khususnya untuk mendapatkan sembako murah. Karena itu, dia mengapresiasi yang dilakukan oleh Partai Perindo.

"Nah itulah yg kemudian kami mencoba dengarkan problem apa yang ada di masyarakat. Mudah-mudahan Bazar bisa membantu, membeli barang dengan harga terjangkau. Ini bentuk kepedulian kami, mudah-mudahan yang sedikit ini bisa meringankan," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.