Sukses

Cak Imin Tak Masalah Soal Gimmick Politik: Itu Lebih Baik daripada Cari Kesalahan Kompetitor

Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menilai gimmick politik lebih baik dilakukan peserta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 daripada menyerang pasangan calon (paslon) lain.

Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menilai gimmick politik lebih baik dilakukan peserta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 daripada menyerang pasangan calon (paslon) lain.

Cak Imin justru menekankan bahwa lebih baik para paslon Pilpres 2024 menonjolkan keunggulannya masing-masing. Hal itu disampaikannya saat blusukan di Chinatown, Glodok, Jakarta Barat, Jakarta, Kamis 30 November 2023.

"Biasa (soal gimmick). Saya kira itu lebih baik daripada mencari kesalahan kompetitor," ujar Cak Imin, melansir Antara, Jumat (1/12/2023).

Dia menilai, setiap paslon capres-cawapres peserta Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 harus lebih menunjukkan keunggulan masing-masing dalam mengadu gagasan, visi, dan misi guna meraih suara rakyat.

"Lebih baik kami saling menunjukkan keunggulan masing-masing," jelas Cak Imin.

Sebelumnya, Wakil Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Sudirman Said, meyakini bahwa pemilih dari kaum muda menginginkan kampanye politik yang lebih dari sekadar gimik politik.

"Kami yakin, terutama generasi muda, anak-anak yang punya masa depan itu ingin lebih dari sekadar gimik, ingin lebih tebal, lebih punya isi daripada sekadar hal-hal yang sifatnya permukaan," kata Sudirman, Rabu 29 November 2023.

Timnas AMIN pun menawarkan gagasan yang lebih berisi kepada pemilih muda. Sudirman Said tidak memungkiri bahwa sebagian masyarakat masih menyukai gimik politik, tetapi masyarakat sebaiknya tidak boleh berhenti pada titik tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

PKS Sebut Gimmick 'Gemoy' Tidak Sehat, TKN Prabowo-Gibran: Enggak Usah Campurin Dapur Orang

Sebeleumnya, Komandan Tim Fanta atau Pemilih Muda TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Arief Rosyid menanggapi gimmick 'gemoy' yang dianggap sebagai sesuatu yang tidak sehat.

Arief menilai, apabila partai lain serius untuk mendukung paslonnya mestinya tidak perlu mengomentari urusan pihak lain.

"Ya itu harusnya dia kerja untuk kandidatnya. Jadi enggak usah campurin dapur orang lain gitu ya, apa kurang kerjaan di tim sana sampai ngomentarin gemoy dan lain-lain kan gitu?" ujar Arief di Headquarter TKN Fanta, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu 26 November 2023.

Arief menyarankan kepada pihak yang menyerang pasangan Prabowo-Gibran untuk berfokus memenangkan paslonnya. Sehingga, tidak perlu penasaran mencampuri strategi TKN.

"Jadi saya menganjurkan, menyarankan ya teman-teman, partai lain caleg lain itu buat fokus bantu kandidatnya ya. Fokus bantu cari suara ya jangan kepo sama urusan kita yang sedang kerjain," ucap Arief.

Lebih lanjut, Arief meminta pihaknya untuk santai dalam menyikapi serangan dari pihak lain. Menurutnya, semua orang berhak berpendapat dalam negara demokrasi.

"Dalam suasana yang demokratis ini semua orang berhak ya melontarkan komentar gitu. Semua orang berhak menilai ya," tutup Arief.

 

3 dari 3 halaman

Sindiran PKS

Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman menyinggung soal gimmick 'gemoy' yang saat ini diasosiasikan kepada capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Hal itu disampaikan Sohibul dalam sambutannya di acara Kick Off Kampanye Nasional PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu 26 November 2023. 

"Saya sangat prihatin, untuk memenangkan demokrasi, persaingan demokrasi ini sekarang lebih banyak gimmicknya. Sekarang ada istilah gemoy, santuy, seakan-akan yang bisa memimpin negeri ini adalah mereka yang gemoy, gemoy atau gemoy saya nggak tahu juga itu, bib apa bib? Gemoy apa gemoy? Gemoy atau santuy ini tentu sesuatu yang tidak sehat," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.