Sukses

Gerindra Yakin Kaesang Jadi Ketum Parpol Bukan Politik Dinasti, Singgung Puan dan AHY

Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman meyakini putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep menjadi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bukan politik dinasti.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman meyakini putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep menjadi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bukan politik dinasti. Terlalu jauh mengaitkan Kaesang menjadi ketua umum dengan politik dinasti Jokowi.

Habiburokhman membandingkannya dengan Ketua DPR RI Puan Maharani yang ibunya adalah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang juga presiden kelima RI.

Begitu juga dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang merupakan putra Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Ya jauhlah ya, Anda misalnya Mbak Puan anaknya ibu Mega, Anda sebut dinasti bukan, ya kan, pak AHY anaknya Pak SBY politik dinasti bukan, ibu Mega anaknya bung Karno politik dinasti bukan?" kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/9).

Ia memandang orang tua dan anak aktif di politik jangan dikaitkan dengan politik dinasti. Habiburokhman menilai bukan sesuatu yang negatif.

"Ya seperti apa, ya yang jelas ini bukan sesuatu hal yang sifatnya negatif. Ini sangat positif sekali," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Apresiasi

Habiburokhman mengapresiasi Kaesang terjun ke politik bahkan menjadi ketua umum partai. Kata wakil ketua Komisi III DPR RI ini, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto senang dengan anak muda berpolitik.

"Secara prinsip pak Prabowo ya senang kalau ada anak muda berprestasi mau menjadi politikus mau jadi pejuang politik, karena dengan menjadi politikus berarti dia punya idealisme, dia punya cita-cita untuk melakukan hal-hal baik demi kepentingan masyarakat banyak dan dia mau berkorban waktu tenaga biaya untuk orang banyak," katanya.

Sumber: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini