Sukses

Adu Klaim Demokrat vs NasDem soal Nama Koalisi Perubahan

Partai Demokrat dan Partai NasDem telah berpisah koalisi. Kini, kedua partai saling mengklaim nama Koalisi Perubahan yang melekat dengan Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat dan Partai NasDem telah berpisah koalisi. Kini, kedua partai saling mengklaim nama Koalisi Perubahan yang melekat dengan Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan menjelaskan, nama Perubahan merupakan ide Partai Demokrat. Apalagi sejalan dengan misi Demokrat.

"Ide Perubahan adalah original dari Partai Demokrat sehingga tetap menjadi tema misi Partai Demokrat ke depan," ungkapnya, kemarin.

Syarief menjelaskan Perubahan merupakan program yang dibawa oleh Demokrat. Bukan berasal dari nama koalisi. Maka itu, ia menyarankan kubu Anies Baswedan mengubah namanya dari Koalisi Perubahan.

"Baiknya nama lain," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Respons NasDem

Sementara, NasDem pun mengklaim bahwa nama Koalisi Perubahan dibawa partainya. Perubahan itu slogan dari NasDem.

"Perubahan itu memang slogannya dari NasDem, gimana nih. Itu slogannya NasDem. Restorasi. Gimana akhirnya kok diklaim satu pihak," ujar Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/9).

Sahroni menganggap wajar Demokrat mengklaim sepihak nama Koalisi Perubahan. Karena masih baper karena masalah Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) batal jadi calon wakil presiden.

"Ngegerutu wajar tadi karena baper. Harusnya enggak usah baper, ya normal-normal aja namanya politik, sakit hati pasti, dendam jangan, udah gitu aja," katanya.

Koalisi pendukung Anies Baswedan dan Cak Imin pun tetap akan mempertahankan nama Koalisi Perubahan. Tidak ada rencana untuk mengubah nama.

"Tetap koalisi perubahan," sebut Sahroni.

Nama Koalisi Perubahan atau lengkapnya Koalisi Perubahan untuk Persatuan muncul ketika piagam koalisi NasDem, Demokrat dan PKS diumumkan pada 24 Maret 2023. Nama itu muncul berbarengan dengan kesepakatan bersama ketiga partai untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Sumber: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.