Sukses

Basis NU Jadi Incaran di Pemilu 2024, Peluang Ganjar Pranowo Berpasangan dengan Ma'ruf Amin

Jelang Pemilu 2024, sejumlah tokoh memperkuat basis suaranya dengan mengunjungi sejumlah elemen, salah satunya Nahdlatul Ulama (NU). Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari melihat NU memiliki kekuatan yang kuat di Jawa Timur.

Liputan6.com, Jakarta Jelang Pemilu 2024, sejumlah tokoh memperkuat basis suaranya dengan mengunjungi sejumlah elemen, salah satunya Nahdlatul Ulama (NU). Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari melihat NU memiliki kekuatan yang kuat di Jawa Timur.

Sedangkan saat ini, menurut dia, belum ada tokoh yang digadang-gadang sebagai capres di Pemilu 2024. Misalnya Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto memiliki basis suara di Jawa Barat, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Jateng, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Banten.

"Ada satu wilayah yang sangat besar pemilihnya tetapi belum punya representasi dalam konteks ini yaitu Jawa Timur. Tetapi kalau kita bicara Jawa Timur sesungguhnya kita bicara variabel yang lain yang juga dekat yaitu NU," kata Qodari dalam keterangannya, Kamis (20/4/2023).

Meski tak ada capres yang bisa menarik suara di Jatim, menurutnya calon wakil presiden yang potensial akan dipilih merupakan nama-nama yang punya afiliasi dengan NU atau bagian dari keluarga besar Nahdliyin bisa digaet.

"Pertama Mahfud Md, kedua Erick Thohir yang juga keluarga besar Ansor/Banser dan ketua Harlah satu abad NU, bisa dilihat juga yang NU adalah Khofifah Gubernur Jawa Timur dan Muslimat NU, serta Muhaimin Iskandar dari PKB," ungkap Qodari.

Tetapi, dari sekian nama yang beredar,dia menyebut satu nama yang potensial untuk dipilih jadi calon wakil presiden tapi tidak pernah muncul ke permukaan, yaitu Ma'ruf Amin.

"Bukan mustahil Ma'ruf Amin itu nanti bisa dipilih lagi untuk calon wakil presiden berikutnya, terutama oleh PDI Perjuangan," kata Qodari.

Dia beralasan, sosok Ma'ruf Amin bukan orang baru dalam pemerintahan dan sudah memiliki pengalaman berpasangan dengan Presiden Jokowi yang notabene adalah kader PDIP.

Sehingga akan sangat mudah bagi PDI Perjuangan untuk menggandeng Ganjar dengan Ma'ruf Amin. "Kenapa? Ya ini kan seperti melanjutkan Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin," jelas Qodari.

"Kalau tesis saya berlaku dan benar, maka Mas Ganjar akan berpasangan dengan Ma'ruf Amin," sambungya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jika PDIP Usung Ganjar, Sejumlah Parpol Diyakini Akan Merapat

Peneliti Pusat Kajian Politik Aisah Putri Budiatri menilai PDI Perjuangan (PDIP) berpeluang membentuk koalisi besar dalam menghadapi Pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Terlebih, apabila PDIP mengusung dan mengumumkan sosok Ganjar Pranowo sebagai capres.

Hal tersebut bakal menjadi magnet dan membuat parpol lain merapat kepada PDIP.

"Jika PDIP mengumumkan capresnya sebelum koalisi besar ini benar-benar terbentuk, maka PDIP akan menjadi game changer dalam proses lobi-lobi politik antarpartai,” kata Aisah kepada wartawan, Rabu (19/4/2023).

Menurut dia, ketika PDIP mengumumkan capres, hal tersebut akan membuat partai lain memikirkan ulang strategi politik menjelang pilpres.

PDIP pun dinilainya, bakal menjadi arus perubahan peta politik dan membuat parpol lain merapat. Khususnya parpol yang belum tergabung koalisi.

"Mereka (parpol) akan melihat potensi menang, potensi mencalonkan wapres dan lainnya,” kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini