Sukses

Pabrik Sel Bahan Bakar Hidrogen Hyundai Mulai Dibangun, Kapasitas Produksinya bisa Segini

Hyundai motor resmi memulai Pembangunan pabrik sel bahan bakar hidrogen di Ulsan, Korea Selatan. Proyek senilai Rp 10,9 triliun ditargetkan beroperasi penuh pada 2027

Diterbitkan 04 November 2025, 15:04 WIB
Share
Copy Link
Batalkan

Liputan6.com, Jakarta - Hyundai Motor Company resmi memulai pembangunan fasilitas produksi sel bahan bakar hidrogen (hydrogen fuel cell) di Ulsan, Korea Selatan. Langkah ini menjadi pondasi penting dalam upaya Hyundai memperkuat transisi menuju mobilitas ramah lingkungan dan masa depan berbasis energi bersih.

Proyek besar senilai KRW 930 miliar atau sekitar Rp 10,9 triliun ini mencakup Pembangunan pabrik sel bahan bakar dan sistem elektroliser yang akan menyuplai kebutuhan berbagai kendaraan, dari mobil penumpang, truk berat, hingga kapal laut.

Fasilitas tersebut dibangun di atas lahan bekas pabrik transmisi mesin pembakaran dalam, menandakan perubahan arah Hyundai dari teknologi konvensional menuju teknologi nol emisi.

Pabrik baru ini akan menempati area seluas 43.000 meter persegi, dan ditargetkan mulai beroperasi penuh pada 2027 dengan kapasitas produksi hingga 30.000 unit sel bahan bakar per tahun.

Melalui langkah ini, Hyundai tidak hanya memperluas bisnisnya di sektor kendaraan berbahan bakar hidrogen, tetapi juga berperan aktif dalam memperkuat ekosistem hidrogen di Korea Selatan, mulai dari produksi, peyimpanan, hingga distribusi energi hidrogen. 

Dilansir AutomotiveWorld, proyek ini akan berfokus pada pengembangan teknologi generasi baru untuk sel bahan bakar dan sistem elektroliser tipe membranpolimer (PEM) yang digunakan untuk menghasilkan hidrogen murni tanpa emisi karbon.

Teknologi ini diharapkan mampu untuk meningkatkan efisiensi energi dan menurunkan biaya produksi, sekaligus memperkuat rantai pasok komponen dalam negeri Korea.

2 dari 3 halaman

Teknologi Canggih dan Dampaknya

Fasilitas ini dirancang sebagai pabrik pintar yang menggabungkan sistem robotika otomatis, kecerdasan buatan (AI), serta kontrol kualitas digital untuk memastikan setiap modul sel bahan bakar diproduksi dengan presisi tinggi.

Hyundai menegaskan bahwa hingga 90 persen komponen elektroliser telah dilokalisasi merupakan sebuah pencapaian besar untuk industri energi bersih domestik.

Pabrik baru ini juga akan memproduksi sistem sel bahan bakar yang digunakan untuk berbagai sektor, bukan hanya kendaraan roda empat.

Hyundai menargetkan perluasan penggunaan hidrogen ke sektor maritim, konstruksi, dan pembangkit listrik. Dengan diversifikasi ini, Hyundai berharap dapat memperkuat posisi sebagai pionir global dalam teknologi hidrogen. 

3 dari 3 halaman

Tantangan dan Harapan Masa Depan

Meski ambisius, langkah ini bukan tanpa tantangan. Infrastruktur pengisian hidrogen di berbagai negara masih terbatas, sementara biaya produksi bahan bakar hidrogen masih relatif tinggi dibandingkan dengan kendaraan listrik berbasis baterai.

Namun, Hyundai melihat peluang besar dalam keunggulan efisiensi dan daya jangkau panjang yang ditawarkan oleh sel bahan bakar hidrogen, terutama untuk kendaraan berat dan jarak jauh.

Selain itu Hyundai juga berkolaborasi dengan pemerintah Korea Selatan serta para mitra internasional untuk mempercepat pembangunan ekosistem hidrogen global.

Dengan langkah yang strategis ini, Hyundai berharap dapat memimpin perubahan industri otomotif dunia menuju era tanpa emisi sekaligus menciptakan pondasi ekonomi hijau yang berkelanjutan. 

Produksi Liputan6.com