Sukses

Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri, IBC Siap Produksi 21 Baterai Motor Listrik

Pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, salah satunya dengan proyek standarisasi baterai dan swap

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, salah satunya dengan proyek standarisasi baterai dan swap. Sistem yang disebut Battery Asset Management Service (BAMS), yaitu sebuah platform ekosistem yang dapat mengakomodir pengguna motor listrik beberapa merek, dan juga konversi.

Dijelaskan Sekretaris Kementerian BUMN, Rabin Hattari menjelaskan, dengan kerja sama antara IBC dan beberapa produsen motor listrik ini akan menggunakan baterai produksi IBC dan suplai listrik dari PLN.

"Melalui program BAMS, IBC diproyeksi dapat memproduksi 21 ribu baterai pack pada 2023. 15 ribu untuk motor listrik dan 6.000 lainnya akan tersebar di swaping station di seluruh Indonesia," ujar Rabin, di sela-sela peluncuran BAMS, di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Senin malam (12/6/2023).

Lanjut Rabin, BAMS tidak sebatas untuk menyediakan infrastruktur terintegrasi, namun juga akan dilengkapi dengan teknologi mutakhir. Salah satunya adalah teknologi yang mampu memantau tingkat kesehatan baterai motor listrik yang digunakan.

"Dengan menggunakan teknologi canggih, IBC akan pantau kesehatan baterai dan melakukan pemeliharaan preventif. Ini akan mengurangi biaya perawatan jangka panjang dan memberikan ke andalan bagi pengguna kendaraan listrik," urainya.

"Dalam menghadapi perubahan iklim dan tantangan energi masa depan, Kementerian BUMN mengajak semua pihak, baik pemerintah swasta, dan masyarakat untuk bekerja sama dalam mewujudkan visi ini," tukas Rabin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Indonesia Battery Corporation Tetapkan Standar Baterai dan Swap untuk Motor Listrik

Toto Nugroho, Direktur Utama (Dirut), IBC mengatakan, platform BAMS terdiri dari baterai, swap station, dan aplikasi IOT yang dapat terintegrasi.

"Dalam implementasi BAMS, bapak dan ibu akan menyaksikan langsung bagaimana melihat demonstrasi dari seluruh integrasi tadi, baik baterai, swapping, dan kendaraan motor listrik yang berbeda-beda," jelas Toto, di Kemenko Marves, Jakarta, Senin (12/6/2023).

Selain itu, bersamaan dengan peluncuran BAMS juga dilakukan penandatanganan MoU dengan enam pelaku industri motor listrik, yaitu Gesits, Alva, Volta, Viar, United, dan konversi motor listrik, yaitu Bintang Racing team dan Spora EV.

"Kami sadar bahwa pengorbanan dari masing – masing pelaku ini cukup banyak karna harus melakukan penyelesaian di battery compartment, dan sistem elektrikal yang lain," pungkasnya.

Selain itu, Toto juga mengucapkan apresiasi kepada pemerintah yang terus mendukung perkembangan ekosistem kendaraan listrik, khususnya sepeda motor. Dengan adanya kesepakatan ini, tentunya diharapkan bisa untuk terus mendorong penjualan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini