Sukses

Nio Rilis Dua Mobil Listrik Terbaru, Performanya Bikin Melongo

Produsen mobil asal Tiongkok, Nio, merilis EC7 dan ES8 sebagai produk terbaru mereka. Keduanya menawarkan konsumen desain, performa, kenyamanan, fitur pintar, keselamatan dan keamanan lebih superior.

Liputan6.com, Jakarta - Produsen mobil asal Tiongkok, Nio, merilis EC7 dan ES8 sebagai produk terbaru mereka. Kedua mobil listrik anyar itu menawarkan konsumen desain, performa, kenyamanan, fitur pintar, keselamatan dan keamanan lebih superior.

SUV EC7 mengisi ceruk SUV mid-large dengan desain coupe. Performanya berasal dari kombinasi motor induksi bertenaga 300 kW dan permanent magnet motor 180 kWh yang menawarkan tenaga buas sembari menjaga efisiensi tenaga. EC7 mampu berakselerasi dari diam hingga 100 km/jam dalam 3,8 detik.

Nio mengklaim EC7 adalah SUV dengan hambatan udara paling minim di dunia. Nilai CoD sebesar 0,23 cd. EC7 dilengkapi sayap belakang otomatis, pertama kali ada di model Nio. Berfungsi meningkatkan downforce serta menjaga aliran udara saat tengah melesat.

Desain coupe terasa premium. Terpasang panoramic glass roof dengan fitur double-layer untuk kekedapan suara dan penahan panas. Kaca ini mengusung generasi ketiga electrochromic (EC), penumpang dapat mengatur lima tingkatan kepekatan dari transparan hingga gelap untuk menjaga ruang privat.

Beralih ke ES8. Adalah model flagship SUV listrik Nio yang memiliki daya angkut enam penumpang. Konsep desainnya menggunakan bahasa "Design fo AD" dan "Pure-Tec". ES8 menggunakan dua motor dengan total tenaga 480 kW.

Ia mampu berakselerasi dari diam hingga 100 km/jam dalam 4,1 detik. Kenyamanannya berasal dari sistem pengereman integrated power brake (IPB), suspensi udara dual chamber dan intelligent chassis controller untuk pengalaman berkendara yang komprehensif.

Soal interior, baik EC7 maupun ES8 menggunakan jok dengan rangka yang dikembangkan Nio. ES8 terdapat empat kursi eksklusif dengan satu jok fleksibel di baris ketiga.

Joknya menggunakan desain yang menciptakan pengalaman postur zero gravity. Armrest di baris kedua hadir sebagai pusat pengaturan dan hiburan. Baris ketiga menawarkan ruang penyimpanan besar.

ES8 maupun EC7 menggunakan teknologi PanoCinema digital cokcpit yang mengusung teknologi AI NOMI. Suara berkualitas keluar dari sound system Dolby Atmos, ambient light, serta layar AMOLED 12, inci sebagai pusat pengaturan. Nio juga menyediakan sentuhan AR dan VR untuk memberikan pengalaman ruang digital bagi penumpang. 

Kedua model menggunakan teknologi penerangan ADB intelligent multi beam yang bisa memproyeksikan animasi dan pola tertentu. Selain itu penerangan ini bisa mendeteksi kendaraan dari depan dan mengubah ke pencahayaan minim.

Selain itu, teknologi penerangan ini dapat menyalakan peringatan yang terhubung dengan teknologi keselamatan menggunakan LiDAR dan kamera.

Mereka juga sudah menggendong sistem pintar Banyan terbaru milik Nio. Fitur ini terdiri dari Aquila, fitur super sensory dengan menggunakan 33 titik sensor LiDAr dan Adam, komputer canggih yang menggunakan empat Orin X chip.

Kecanggihan lain, dapat merencanakan jalur bepergian untuk melakukan pengisian daya. Berkendara menuju SPKLU lewat navigasi canggih serta secara mandiri menukar baterai dan kembali ke jalan yang dilalui untuk melanjutkan perjalanan. Rencananya teknologi ini dapat segera terealisasi di tahun depan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga

Nio memperkenalkan SPKLU dengan daya 500 kW dengan kemampuan ultra fast charging. Selain itu generasi ketiga power swap bisa melayani sekitar 40 penukaran baterai per hari, meningkat 30 persen dari generasi terdahulu.

Lewat pengisian dengan arus 650A dan maksimum daya 500 kW, hanya butuh waktu 20 menit untuk mengisi daya baterai 100 kWH dari 10 persen ke 80 persen.

Nio EC7 akan ditawarkan dalam tiga varian bergantung kapasitas baterai. Varian baterai 75 kWh ditawarkan 488.000 RMB atau sekitar Rp1,09 miliar, varian 100 kWh ditawarkan 546.000 RMB atau sekitar Rp1,2 miliar dan varian BaaS (Battery as Service) 418.000 RMB atau sekitar Rp938 juta. Perkiraan bakal hadir pada Mei 2023 mendatang di Tiongkok.

Sementara ES8 ditawarkan mulai 528.000 RMB (Rp1,1 miliar) untuk varian 75 kWh, 586.000 RMB (Rp1,3 miliar) untuk varian 100 kWh dan 458.000 RMB (Rp1,02 miliar) untuk varian BaaS. Pengiriman ke konsumen baru mulai Juni tahun depan di Tiongkok.

Nio adalah produsen kendaraan listrik berskala global yang didirikan pada 2014 silam. Mereka pusat penelitian dan pengembangan termasuk pabrik dan pusat penjualan di Shanghai, Heifei, Beijing, Nanjing, San Jose, Munich, Oxford, Oslo dan beberapa tempat lainnya.

Nio seringkali dihubungkan dengan Tesla dan rivalitas mereka sangat hangat diperbincangkan para penggemar kendaraan listrik.

Saat ini tengah memperluas pabrik ke luar Tiongkok dan Indonesia kerap dihubungkan dengan rencana tersebut. Namun sampai sekarang belum ada kejelasan pendekatan yang dilakukan Indonesia maupun dari Nio.

Sumber: Oto.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.