Sukses

Strategi Mercedes-Benz untuk Serius Terjun ke Pasar Kendaraan Listrik

Mercedes-Benz telah menyusun rencana lebih dari 1 miliar euro untuk mengadaptasi jaringan produksi globalnya untuk sistem powertrain listrik.

Liputan6.com, Jakarta - Mercedes-Benz telah menyusun rencana lebih dari 1 miliar euro untuk mengadaptasi jaringan produksi globalnya pada sistem powertrain kendaraan listrik. Strategi ini, termasuk untuk perakitan baterai, unit penggerak listrik, hingga gardan mulai 2024.

Pabrik di Kamenz dan Untertuerkheim di Jerman, serta Beijing yang telah merakit baterai untuk model listrik dan hibrida, akan digunakan juga untuk merakit baterai untuk model dengan platform MMA dan MB.EA yang akan datang, dengan lokasi perakitan baterai lain di Koelleda sambil menunggu dukungan dari pemerintah daerah.

Untertuerkhim, Beijing, dan Sebes di Rumania akan digunakan untuk membangun unit penggerak listrik untuk mobil di platform baru, dengan hamburg dan Untertuerkhiem tetap menjadi pabrik utama Mercedes-Benz untuk perakitan as roda dan komponen listrik.

"Tidak ada situs yang tidak disertakan," ujar Kepala Produksi Joerg Burzer, dalam siaran persnya, Kamis, (15/12/2022).

Perwakilan manajemen dan karyawan mencapai kesepakatan pada Juni untuk mengalihkan pabrik mobil Eropa ke kendaraan listrik, dan menjadikan Sindelfingen, rumah bagi model inti mewah dan Rstatt serta Kecskemet untuk kendaraan pemulai.

Pembuat mobil asal jerman ini juga telah mendirikan pabrik mobilnya untuk memproduksi model mesin pembakaran, dan mobil listrik pada lini produksi tunggal.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mercedes-Benz Pangkas Harga Mobil Listrik EQE dan EQS

Mercedes-Benz mengatakan telah memangkas harga beberapa model EQE dan EQS di China. Hal ini dilatarbelakangi perubahan permintaan pasar untuk kendaraan listrik kelas atas. Keputusan tersebut, memicu penurunan 6,7 persen harga saham pabrikan asal Jerman tersebut.

Disitat dari Reuters, Kamis (17/11/2022), Indeks mobil dan suku cadang Eropa (SXAP) turun 4,06 persen yang menyoroti tantangan bagi pembuat mobil asing yang berjuang untuk masuk ke pasar mobil listrik China yang tengah tumbuh.

Penjualan kendaraan listrik di Negeri Tirai Bambu naik 110 persen tahun ini, sebuah laporan dari Goldman Sachs. Kenaikan ini didukung dengan insentif seperti keringanan pajak.

Namun, beberapa analis memperkirakan, perang harga dalam beberapa bulan mendatang bisa terjadi, dengan penjualan di seluruh industri diproyeksikan melambat di tengah melemahnya konsumsi dan persaingan yang semakin ketat.

Merek kendaraan listrik China, Aito yang diluncurkan oleh Huawei dan Seres Group, menurunkan harga jualnya pada akhir Oktober 2022. Sedangkan Tesla, memangkas harga hingga 9 persen.

Sementara itu, penjualan empat kendaraan listrik yang terkena dampak pemotongan harga Mercedes-Benz menyumbang 3 persen dari total penjualan di China dalam delapan bulan pertama 2022.

3 dari 3 halaman

Infografis Mobil Kepresidenan RI

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.