Sukses

Soal Produksi Kijang Hybrid, Begini Tanggapan Toyota Indonesia

Terkait pernyataan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita soal rencana produksi Kijang hybrid, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy tak menepis kabar tersebut

Liputan6.com, Jakarta - Terkait pernyataan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita soal rencana produksi Kijang hybrid, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy tak menepis kabar tersebut. Namun dirinya juga tak ingin berkomentar lebih jauh soal ucapan Menperin.

"Ini adalah komentar pak Menteri Perindustrian ya. Saya tidak berkomentar pak Menteri benar atau salah, tapi saya juga tidak ingin memberikan komentar lebih lanjut mengenai Kijang baru atau Kijang hybrid," kata Anton, saat konferensi pers virtual launching all new Voxy, pada Kamis (18/2/2022).

Saat itu Menperin Agus Gumiwang menyinggung rencana produksi Kijang Hybrid saat proses seremoni pencapaian produksi ekspor 2 juta unit mobil Toyota dan pengiriman perdana ke Australia pada Selasa (15/2/2022).

"Toyota juga berkomitmen untuk produksi kendaraan elektrifikasi yang diawali dengan produksi Kijang hybrid. Dan kami terus akan mendukung serta mendorong percepatan kendaraan elektrifikasi atau listrik," kata Agus.

Bicara produk hybrid dari Toyota, hampir sebagian besar sudah menggunakan platform terbaru Toyota New Global Architecture (TNGA) sebut saja Corolla Altis, Prius, Corolla Cross, Camry, sampai C-HR. TNGA merupakan konstruksi pengembangan semua kendaraan Toyota pada masa depan.

Intinya saling berbagi sasis, menandai sebuah revolusi pabrikan merancang mobil. Sistemnya merampingkan proses produksi, dengan membuat standardisasi ukuran dan layout komponen.

Dengan TNGA, Toyota mengklaim mobil akan jauh lebih nyaman, memaksimalkan kualitas berkendara, meningkatkan keamanan, serta kemudahan mengakses berbagai teknologi yang disematkan. Pertanyaannya sekarang, apakah Toyota Kijang Innova hybrid berpeluang pakai TNGA?

"Tapi kembali pada platform TNGA, bukan berarti semua produk itu harus menggunakan platform ini. Karena banyak pertimbangan dalam meluncurkan suatu produk baik segmen, durability, ground clearance, dan sebagainya, yang mana yang cocok. Jadi, platform is a platform," jelas Anton.

Selain tak menepis ucapan Menperin soal rencana produksi Kijang hybrid, Anton juga tak menampik jika kelak MPV ini akan menggunakan platform TNGA. Namun lagi-lagi dirinya enggan berkomentar lebih spesifik.

"Yang penting buat kami adalah bagaimana konsumen bisa menggunakan produk ini dengan lebih baik. Pastinya platform TNGA akan membantu tapi kita akan sesuai dengan timing-timing-nya, dan kebutuhan konsumen tersebut. Saya rasa ini akan terbuka kesempatan itu, apakah nanti kira-kira keluarnya Kijang apa atau sebagainya, sabar nanti kita akan informasikan lebih lanjut," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Produksi Mobil Hybrid dari Model yang Eksis

Bila ingat ucapan Anton pada tahun lalu, dirinya mengatakan jika Toyota Indonesia di 2022 berkomitmen untuk memproduksi secara lokal produk mobil hybrid. Ini pun semakin menjawab teka-teki soal Toyota Kijang hybrid.

"Kita komitmen di 2022 akan ada suatu produk hybrid local production. Harapannya bisa memberi harga dan produk yang lebih cocok untuk masyarakat Indonesia, ini produk yang kita unggulkan, ke depan meningkatkan produk elektrifikasi dan emisi CO2 di indonesia," katanya saat itu.

Sementara menurut Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT TMMIN Bob Azzam yang mengungkapkan model model hybrid yang akan diproduksi nantinya bisa saja diambil dari model yang benar-benar baru atau dari model-model yang sudah eksis di pasaran.

"Kalau kita mempertimbangkan industri otomotif yang sudah ada, lebih kita meng-hybrid-kan model yang sudah ada. Sehingga kita bisa menjaga supply chain tetap ada, teknologi baru kita bisa adopsi. Apalagi kalau model tersebut sudah diterima di pasar ekspor, jadi sekaligus untuk domestik dan ekspor. Bisa ditebak lah model yang mana," ucap Bob kala itu.

Mengaitkan dengan Toyota Kijang Innova di pasar domestik dan ekspor, kurang eksis apalagi MPV ini? Rasanya kita hanya tinggal menunggu waktu peluncuran model hybridnya. Apakah Anda salah satu yang menantikannya?

Sumber: Oto.com

3 dari 3 halaman

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.