Sukses

Lebih Dekat dengan Assist and Slippery Clutch serta Quick Shifter pada Honda CBR250RR SP

Honda CBR250RR SP sudah layaknya seperti motor sport besar. Pasalnya banyak teknologi motor besar yang diaplikasikan pada motor 250 cc ini.

Liputan6.com, Jakarta Honda CBR250RR SP sudah layaknya seperti motor sport besar. Pasalnya banyak teknologi motor besar yang diaplikasikan pada motor 250 cc ini.

Contoh teknologi yang disematkan pada Honda CBR250RR SP ini adalah Assist and Slippery Clutch serta Quick Shifter. Tujuannya apalagi kalau bukan  meningkatkan performa motor melibas jalan.

Beberapa hal tentang teknolgi Assist and Slippery Clutch serta Quick Shifter pernah dibahas. Namun tidak ada salahnya bila diulang pembahasannya karena masih banyak yang bertanya tentangnya.

Di sini assist diartikan membantu dan kata slippery adalah licin, yang diambil dari asal kata slip. Namun orang lebih familiar menyebutnya slipper clutch. Jadi, komponen berfungsi mengurangi hilangnya tenaga putar saat melakukan akselerasi kuat dan juga membantu meminimalkan entakan engine brake saat melakukan deselarasi drastis.

"Menggunakan prinsip bidang miring yang bergerak secara mekanis sesuai keadaan yang dialaminya, jika akselerasi maka makin kuat menekan dan sebaliknya ketika deselerasi akan merenggangkan kampas kopling, sehingga rumah kopling hanya membutuhkan 3 per (pegas) dari 5 per sebelumnya," buka Oke Desiyanto, Safety Riding Supervisor Astra Motor Jateng.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Back Torque

Menurut Oke, dengan per lebih sedikit membuat tuas kopling lebih ringan dan nyaman. Selain itu motor akan lebih 'meluncur' ketika gas tangan ditutup cepat, tidak membuat putaran roda belakang tertahan karena perbedaan putaran antara mesin dan roda belakang akibat gas tangan tertutup cepat.

Komponen tersebut akan terasa fungsinya saat motor digunakan di sirkuit, yang membutuhkan kecepatan tinggi. Tidak heran hal tersebut akan membantu pembalap fokus menghadapi tikungan dengan racing line-nya untuk menentukan belokan tertajam, tanpa harus terganggu dengan liarnya roda belakang yang terkena entakan engine brake (back torque). Hal itu karena gas tertutup drastis dan secara cepat pindah ke presneling rendah untuk menyiapkan akselerasi keluar tikungan.

3 dari 4 halaman

Efek Engine Brake

Nah, ketika arah motor mulai lurus ke luar tikungan, akselerasi kuat dibutuhkan sehingga seketika gas dibuka penuh menghasilkan torsi kuat oleh tenaga mesin, maka kampas kopling harus ditekan kuat guna meminimalkan tenaga putar terbuang karena slip kampas kopling.

"Kecepatan memindahkan perseneling menjadi perhatian dalam hal memburu waktu, dan Quick Shifter membantu pindah perseneling dengan sempurna tanpa menekan tuas kopling dan mengurangi bukaan gas," beber Oke.

Sementara Slippery Clutch berfungsi mengurangi efek engine brake. Ini tentunya akan bertentangan dengan pengendara yang cenderung memanfaatkan engine brake saat melintasi turunan panjang pegunungan.

Perlu diketahui bahwa Slippery Clutch hanya akan bekerja saat deselerasi secara ekstrem, seperti dipaksa turun kecepatan sangat cepat, sehingga pengendara CBR250RR yang sudah dilengkapi perangkat ini masih bisa memanfaatkan engine brake untuk membantu mempertahankan kecepatan saat menyusuri turunan normal panjang selain hanya mengandalkan rem.

"Kesimpulannya kendaraan performa tinggi ini selain mudah dikendalikan dan menyenangkan juga aman digunakan secara maksimal, sehingga untuk harian sudah lebih untuk segi keamanannya," pungkasnya.

Sumber: Otosia.com

4 dari 4 halaman

Infografis Pilihan:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.