Sukses

Begini Cara Mendeteksi Kondisi Aki Pada Motor yang Jarang Dipakai

Banyak dari pengguna roda dua yang tidak mengetahui cara mengecek aki yang masih bagus ada sudah rusak.

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini pemilik motor sedang jarang atau bahkan tidak pernah menggunakan kuda besinya karena imbauan social atau physical distancing. Namun, untuk menjaga performa motor tetap baik, terlebih kondisi akinya, memang harus rajin mengecek agar saat digunakan kembali tidak ada masalah.

Namun, banyak dari pengguna roda dua yang tidak mengetahui cara mengecek aki yang masih bagus ada sudah rusak.

Berikut, cara mendeteksi aki seperti dilansir dari laman resmi federal oil:

1. Raba permukaan depan

Biasanya aki yang sudah mulai rusak, akan menggembung. Cara mengeceknya hanya diraba langsung menggunakan tangan. Permukaan atau casing aki akan terasa menonjol. Jika sudah parah, dengan melihat saja sudah terlihat.

Ini biasanya disebabkan karena panas yang disebabkan oleh elektrolit yang ada di dalam aki. Part ini berbentuk cairan sehingga bila panas pasti akan berubah menjadi uap bertekanan sehingga menekan dinding aki.

Ibaratnya seperti di baterai handphone. Jika kondisinya sudah mulai menggembung, pasti daya tahan setelah pengecasan akan cepat habis. Begitu pula pada aki motor.

2. Pakai voltmeter

Cara yang paling akurat adalah menggunakan tester volt meter. Dengan menggunakan volt meter, kita bisa meninjau, voltase yang ada pada aki.

Lakukan pengecekan ini setelah aki selesai di-charge, ukur berapa volt yang didapat. Voltase standar aki motor adalah 12,4 volt. Jika sudah, pasangkan aki ke motor. Putar kunci kontak ke posisi ON sekitar 2 detik setelah itu matikan.

Cabut kembali aki dan cek menggunakan volt meter. Bila tegangan yang terjadi kurang dari 12,4 volt, maka aki sudah mulai drop dan harus segera diganti.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3. Korsleting

Cara korsleting ini memang sering dilakukan untuk melakukan tes tegangan aki. Caranya, menghubungkan langsung kutub positif dan negatif diadukan agar terlihat percikan api. Dengan begitu besar atau kecilnya percikan api yang terjadi, bisa menentukan tegangan yang terjadi.

Tapi cara ini tidak pernah diajurkan oleh semua pabrikan. Padahal dari percikan api konsleting kita biasanya bisa menerka tegangan yang terjadi. Tapi Jangan melakukan cara seperti ini, soalnya malah bisa merusak cell di aki.

4. Baca spidometer

Bila aki sudah mulai melemah, kita bisa langsung membacanya pada spidometer. Lah kan enggak ada volt meter di spidometer bos? Caranya konci kontak di-ON-kan.

Lalu nyalakan sein kiri atau kanan. Bila spidometer ikut berkedip lemah, itu menandakan tegangan aki sudah tidak stabil lagi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.