Sukses

Dianggap Berbahaya, Mobil SUV Bakal Dilarang

Mobil SUV memiliki wujud yang gagah dan juga tangguh. Keunggulan tersebut membuatnya dilirik oleh konsumen di berbagai belahan dunia, salah satunya di Inggris.

Liputan6.com, Jakarta - Mobil SUV memiliki wujud yang gagah dan juga tangguh. Keunggulan tersebut membuatnya dilirik oleh konsumen di berbagai belahan dunia, salah satunya di Inggris.

Tapi tampaknya keberadaan mobil SUV dianggap berbahaya di Eropa. Menurut The Sun, European Transport Safety Council (EUTSC) telah memanggil pihak berwenang lokal untuk melarang SUV untuk membantu mengurangi jumlah kecelakaan fatal.

Tercatat bahwa lebih dari 51.000 pejalan kaki dan sekitar 20.000 pesepeda tewas dalam kecelakaan lalu lintas di Eropa, selama periode 2010 hingga 2018. Jumlah kecelakaan fatal yang melibatkan pesepeda menurun 8 kali daripada kematian penumpang kendaraan.

Sementara itu, menurut ETSC, risiko cedera parah atau kematian jauh lebih tinggi pada tabrakan dengan SUV dan mobil van, dibandingkan dengan model penumpang yang lebih kecil. Hal itu lantaran SUV lebih berat, memiliki bumper tinggi, dan lebih kaku. Maka itu, badan keselamatan tersebut meminta SUV harus dibatasi seperti kendaraan yang sudah berusia tua dengan emisi tinggi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Utamakan Pejalan Kaki dan Sepeda

Mereka juga merekomendasikan batas kecepatan yakni sekitar 29 kpj, di seluruh Uni Eropa, dengan prioritas utama diberikan untuk pejalan kaki dan pesepeda.

"Uni Eropa menghadapi banyak tantangan, darurat iklim, kematian akibat kecelakaan, polusi udara, dan obesitas. Kebijakan meningkatkan keamanan bersepeda dan berjalan juga bisa memberikan kontribusi besar untuk mengatasi semua tantangan ini. Beberapa negara UE, Belanda dan Denmark khususnya, menunjukkan rencana ke depan. Jika mereka bisa, maka seluruh UE pun demikian," kata Project Director ETSC.

Sumber: Otosia.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.