Sukses

Ada Standar Emisi Baru, Model Lawas Toyota Bisa Diubah ke Euro4

Untuk model lawas Toyota yang belum memenuhi standar, silahkan datang ke bengel untuk diubah menjadi Euro4.

Liputan6.com, Jakarta Berbicara standar emisi, Indonesia memang sudah tertinggal dari negara Asia Tenggara lainnya, seperti Singapura, Malaysia, dan juga Thailand. Namun, mulai bulan depan standar emisi di Tanah Air siap ditingkatkan, dari Euro2 menjadi Euro4.

Berbagai jenama otomotif di dalam negeri sudah mempersiapkan penerapan standar emisi baru ini, termasuk PT Toyota Astra Motor (TAM) sebagai agen pemegang merek (APM) Toyota di Indonesia. Bahkan, raksasa asal Jepang ini tidak hanya siap menghadirkan model baru dengan standar Euro4, namun juga mengubah model lawas sesuai standar emisi baru.

Dijelaskan Executive GM Manager PT Toyota Astra Motor (TAM), Fransiscus Soerjopranoto, untuk model lawas Toyota yang belum memenuhi standar, silahkan datang ke bengel untuk diubah menjadi Euro4.

"Nanti kalau mau diimplementasikan Euro4, di bengkel sudah disiapkan. Nanti, biayanya dari masing-masing dealer saya tidak tahu angka atau biaya pastinya," jelas Soerjo saat ditemui di Singapura, belum lama ini.

Lanjut pria ramah ini, untuk model yang bisa diubah standar emisinya menjadi Euro4, sejatinya tidak ada batasan tahun. Namun, pihaknya masih mempelajari jika model yang masih lima tahun masih bisa di-cover garansi.

"Untuk yang lama-lama, tentunya kami masih mencari cara agar bisa memenuhi standar Euro4. Tapi, jumlahnya tidak begitu banyak lagi sekarang," tegasnya.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

selanjutnya

Sementara itu, dengan penerapan Euro4 ada perubahan komponen, seperti catalytic converter.

"Ada penambahan investasi tambahan biaya pastinya. Tapi tidak 100 persen kita bebankan ke konsumen. Untuk harga jual, kita tidak serta merta menaikan harga karena kita melakukan pengembangan lanjutan," tegasnya.

Sedangkan untuk penambahan biaya biasanya kita bandingkan, dan saat bisa dibagikan ke konsumen biasanya memang dibalikkan.

"Tapi kalau kecil (tambahan biaya) tidak apa-apa (tidak dikembalikan ke konsumen)," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.