Sukses

5 Manfaat Kesehatan Teh Hijau Hingga Efek Sampingnya

Teh hijau terbuat dari daun tanaman Camellia sinensis. Meskipun semua jenis teh berasal dari tanaman yang sama, teh hijau dianggap paling sehat karena cara pengolahannya.

Liputan6.com, Jakarta Teh hijau memiliki sejarah panjang di Tiongkok yang tidak hanya dinikmati sebagai minuman kaya rasa dan digunakan untuk pengobatan selama 1000 tahun. Saat ini, teh hijau mendapatkan popularitas dan dikonsumsi di seluruh dunia berkat banyak manfaat kesehatannya yang diakui.

Teh hijau terbuat dari daun tanaman Camellia sinensis. Meskipun semua jenis teh berasal dari tanaman yang sama, teh hijau dianggap paling sehat karena cara pengolahannya.

Dalam prosesnya, daun muda tanaman dipanen, dilayukan, dikukus, atau digoreng lalu dikeringkan. Proses ini membantu mencegah fermentasi dan mempertahankan banyak senyawa bermanfaat yang ditemukan dalam daun teh.

Teh hijau memiliki konsentrasi antioksidan tinggi yang bertanggung jawab atas manfaat kesehatan minuman tersebut. Teh ini kaya akan polifenol atau senyawa alami yang mengurangi peradangan, melindungi dari stres oksidatif, dan mencegah kerusakan sel.

Selain itu, teh hijau juga mengandung fenol alami dan antioksidan tingkat tinggi yang disebut katekin (keluarga bahan kimia). Epigallocatechin-3-gallate (EGCG) adalah katekin paling banyak dalam teh hijau. ECGC telah terbukti meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan fungsi kognitif, meningkatkan penurunan berat badan, mengatur kadar gula darah, mendukung kesehatan pencernaan, dan melindungi dari jenis kanker tertentu.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ini manfaat kesehatan dari teh hijau menurut penelitian seperti melansir lifestyleasia.com, Senin (30/1/2023).

Manfaat Teh Hijau

1. Melindungi kesehatan jantung

Minum teh hijau dapat melindungi diri dari penyakit kardiovaskular dan menurunkan risiko serangan jantung dan stroke. Tinjauan terhadap 31 studi penelitian menemukan bahwa hal itu terkait dengan penurunan yang signifikan dalam kolesterol total dan lipoprotein densitas rendah (LDL), atau kolesterol "jahat".

Senyawa anti-inflamasi di dalamnya, seperti EGCG, pun terbukti dapat merelaksasikan pembuluh darah dan mengurangi peradangan pembuluh darah (radang pembuluh darah).

Jumlah asupan teh hijau harian yang optimal untuk manfaat kesehatan jantung memang tidak diketahui. Namun, bukti menunjukkan bahwa minum tiga hingga lima cangkir setiap hari, di samping diet sehat, dikaitkan dengan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular 41 persen lebih rendah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Meningkatkan kesehatan otak

Teh hijau bermanfaat untuk kesehatan otak dengan cara memperbaiki suasana hati, mengurangi stres, meningkatkan fungsi kognitif, dan melindungi diri terhadap penurunan kognitif yang berkaitan dengan usia dan penyakit neurodegeneratif.

Di samping itu, teh hijau juga mengandung kafein, stimulan yang meningkatkan suasana hati, tingkat energi, waktu reaksi, dan memori. Bersama dengan itu, teh hijau juga mengandung L-theanine, asam amino yang secara positif memengaruhi suasana hati, menurunkan stres, dan meningkatkan produksi dopamin dan serotonin. Kafein dan L-theanine bekerja sama untuk meningkatkan suasana hati, waktu reaksi, perhatian, dan memori.

Penelitian menunjukkan bahwa katekin dalam teh hijau, seperti EGCG, melawan radikal bebas, melindungi neuron (sel otak) dari kerusakan, dan menunda atau mencegah kematian sel tersebut. Katekin dapat melindungi terhadap penyakit neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer, demensia, dan penyakit Parkinson.

Adapun satu studi menemukan bahwa minum teh hijau dapat menurunkan risiko penurunan kognitif terkait usia sebesar 64 persen setelah disesuaikan dengan faktor risiko yang dapat memengaruhi fungsi kognitif, seperti usia, perilaku gaya hidup, dan penyakit yang mendasarinya.

3. Mendukung penurunan berat badan

Beberapa penelitian yang menyelidiki hubungan antara konsumsi teh hijau dan penurunan berat badan menemukan bahwa kafein dan katekin di dalamnya dapat mempercepat metabolisme dan membantu membakar lemak.

Satu studi yang mengeksplorasi efek ekstrak teh hijau (GTE) pada penurunan berat badan menemukan bahwa suplementasi GTE selama 12 minggu menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan dan menurunkan indeks massa tubuh (BMI) untuk peserta penelitian.

4. Mengatur kadar gula darah

Diabetes tipe 2 dikaitkan dengan peningkatan kadar gula darah, yang terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau menggunakannya dengan benar. Studi menunjukkan bahwa teh hijau dapat melindungi diri dari diabetes tipe 2 dengan mengatur kadar gula darah dan meningkatkan resistensi insulin.

Tinjauan dan analisis terhadap 19 studi yang melibatkan lebih dari 1 juta orang dewasa di delapan negara menemukan bahwa minum setidaknya empat cangkir teh hitam, hijau, atau oolong per hari selama 10 tahun dapat berkontribusi pada penurunan risiko diabetes tipe 2. Peninjau dan analisis peneliti mencatat bahwa data penelitian bersifat subyektif dan berpotensi dipengaruhi oleh faktor gaya hidup tambahan.

Sebuah studi pada orang dewasa Cina menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau setiap hari dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2 dan penurunan risiko komplikasi kesehatan terkait diabetes dan kematian pada penderita diabetes.

 

3 dari 4 halaman

5. Melindungi dari jenis kanker tertentu

Teh hijau kaya akan polifenol, yang membantu melawan radikal bebas dan dapat membantu melindungi sel dan DNA dari kerusakan. Sifat antioksidan di dalamnya juga berperan dalam pencegahan kanker.

Kerusakan oksidatif terkait dengan peradangan kronis, yang dapat menyebabkan perkembangan kanker. Penelitian menunjukkan bahwa antioksidan di dalamnya dapat membantu menurunkan risiko jenis kanker tertentu, termasuk:

a. Kanker payudara : Minum teh hijau dapat mengurangi risiko kanker payudara sebesar 15 persen

b. Kanker kolorektal : Studi menunjukkan bahwa peminum teh hijau memiliki kemungkinan 30-40 persen lebih rendah terkena kanker kolorektal

c. Kanker mulut : Penelitian menunjukkan konsumsi teh jangka panjang dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena kanker mulut

Ingatlah bahwa teh hijau saja tidak mengurangi risiko kanker ini. Mempertahankan perilaku gaya hidup sehat sangat penting untuk meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan.

 

4 dari 4 halaman

Efek Samping Teh Hijau

Tidak apa-apa untuk minum teh hijau setiap hari. Faktanya, meminumnya hingga delapan cangkir per hari dianggap aman. Minum lebih dari jumlah yang disarankan dapat menyebabkan efek samping yang terkait dengan terlalu banyak kafein, seperti gelisah, insomnia, sakit kepala, pusing, detak jantung cepat, dehidrasi, dan sering buang air kecil.

Namun, konsultasikan terlebih dahulu kepada ahli kesehatan sebelum mengonsumsi teh hijau ini jika sedang mengalami hal-hal berikut ini:

a. Sedang hamil

Orang hamil dapat dengan aman mengonsumsi hingga enam cangkir teh hijau setiap hari. Namun, hal itu dapat meningkatkan risiko kelainan bawaan pada bayi yang orang tuanya hamil kekurangan asam folat.

b. Memiliki penyakit liver

Ada beberapa laporan bahwa teh hijau dapat menyebabkan kerusakan hati. Tanda-tanda kerusakan hati dapat berupa sakit perut, urin berwarna gelap, dan penyakit kuning.

c. Ambil beta-blocker

Pada dosis tinggi, teh hijau dapat menurunkan kadar darah dan menghambat keefektifan obat resep yang disebut Corgard (nadolol)—penghambat beta yang diresepkan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan beberapa penyakit jantung.

Jika sedang menyusui, teh hijau aman untuk dikonsumsi, tetapi perlu diingat bahwa kafein melewati ASI dan dapat memengaruhi bayi Anda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.