Sukses

Buah Dihancurkan Pakai Juicer vs Blender: Manakah Lebih Sehat?

Berikut penjelasan mengenai perbedaan Juicer vs Blender, kira-kira kalian lebih memilih yang mana ya?

Liputan6.com, Jakarta Setiap orang memiliki pilihannya sendiri ketika untuk memulai gaya hidup yang sehat. Terkadang, ada orang yang lebih memilih minum jus karena lebih praktis. Namun, ada juga yang memilih keduanya. Lalu, manakah yang lebih sehat di antara kedua cara itu?

Namun, kedua cara ini memiliki pemanfaatan yang tetap sama karena sama-sama membuat tubuh menjadi lebih sehat dan melancarkan pencernaan yang sehat.

Berikut penjelasan mengenai perbedaan Juicer vs Blender, kira-kira kalian lebih memilih yang mana ya?, yang telah dirangkum Liputan6.com dari Healthline, Senin (21/3/2022).

Perbedaan Juicer vs Blender?

Melansir Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat dari sumber Healthline, Anda dianjurkan untuk makan dua cangkir untuk buah dan 2½ cangkir untuk sayuran setiap hari.

Ketika Anda mengonsumsi dengan cara ini, Anda bisa menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, hingga kanker sekaligus membantu mengatur berat badan Anda.

Dengan membuat jus, biasanya Anda membuang kulit buah dan hanya menyisakan cairan dari buah dan sayuran saja.

Hal ini juga terjadi ketika Anda menggunakan blender, ketika memasuki semuanya, baik buah atau sayuran. Anda akan mendapatkan semua, dari ampas buah dan sayuran tersebut yang mengubah menjadi kental seperti bubur dan serat yang menambah jumlah kandungan serat dari buah dan sayuran tersebut.

Berikut perbedaan umum antara juicer dan blender:

1. Kandungan Gizi

Saat Anda membuat jus buah dan sayuran, Anda mungkin mendapatkan nutrisi yang lebih terkonsentrasi dan lebih mudah diserap.

Ini karena sebagian besar vitamin dan mineral yang ditemukan dalam buah biasanya ada dalam jus, bukan daging buah dan bahan berserat yang juga Anda dapatkan dalam smoothie.

2. Kandungan Serat

Penggunaan juicer dan blender memiliki perbedaan menghasilkan olahan dalam kandungan serat. Jus yang dibuat dengan menggunakan juicer biasanya mengandung sedikit atau tanpa serat. Terlebih lagi, serat sangat penting untuk pencernaan yang baik dan kesehatan yang baik pula.

Bila Anda menggunakan blender, Anda bisa memilih untuk mengupas kulit buah atau tidak sama sekali sehingga Anda dapat menghaluskannya bersama daging buah. Disebabkan makan buah dengan kulitnya akan mendapatkan lebih banyak asupan serat dan juga mengandung antioksidan.

Serat larut dalam air, seperti yang ditemukan dalam apel, wortel, kacang polong, kacang hijau, dan buah jeruk. Jika Anda kekurangan serat, hal ini dapat memperlambat pencernaan. Manfaat dari kandungan serat larut, membantu mengontrol gula darah, dan menurunkan risiko penyakit jantung.

Serat tidak larut, yang ada dalam sayuran seperti kembang kol, kentang,, dan merang usus Anda untuk bekerja.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3. Kandungan Gula

Mengonsumsi gula adalah kelemahan utama dari pembuatan jus dan pencampuran. Menurut ahli diet, Kimberly Gomer, mengatakan jus dan smoothie dapat meningkatkan gula darah, tetapi efeknya lebih cepat dan dramastis dengan jus.

Dengan campuran buah dan sayuran, hanya ada begitu banyak yang bisa Anda minum sebelum Anda mulai merasa kenyang.

Beberapa produk jus segar komersial mengandung lebih banyak gula daripada minuman bersoda. Berdasarkan studi pada 2014 menemukan bahwa rata-rata jus buah mengandung 45,5 gram fruktosa per liter, tidak jauh berbeda dengan 50 gram per liter dalam minuman bersoda.

4. Membuat Anda Merasa Kenyang

Kedua minuman, baik diolah dengan juicer atau blender sama-sama dapat memberikan rasa kenyang dalam jumlah yang berbeda.

Biasanya bila Anda membuat smoothie yang di blender dengan campuran buah dan sayuran, hasil olahannya akan menghasilkan kandungan serat dan ampas buah yang membantu meningkatkan volume minuman sehingga minuman smoothie akan membuat Anda kenyang dan membatasi konsumsi kalori total Anda.

Namun, berbeda halnya dengan minuman jus, ketika Anda mengonsumsi buah dan sayuran dalam jumlah yang sama dengan smoothie.

Hal ini sangat jauh berbeda, karena kandungan yang dimiliki akan menghasilkan berupa cairan dari buah dan sayuran. Sehingga minuman jus akan membuat Anda masih belum merasa kenyang.

Namun, balik lagi dengan tipe orang yang berbeda-beda. Karena ada orang yang merasa kenyang hanya meminum jus saja. Begitu juga sebaliknya dengan minuman smoothie.

 

 

Reporter: Farah Meilinda Putri

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini