Sukses

Mengenal Diabetes Juvenile yang Bisa Menyerang Anak-anak

Penyakit ini disebabkan oleh rusaknya sel-sel penghasil insulin di pankreas.

Liputan6.com, Jakarta Tidak hanya orang dewasa, diabetes juga bisa menyerang anak-anak. Bedanya, diabetes yang menyerang anak-anak itu dikenal dengan diabetes juvenil.

Melansir laman Forbes, Kamis (27/01/2022), salah satu penyakit diabetes yang menyerang manusia yaitu diabetes mellitus memiliki dua tipe. Salah satunya ada diabetes melitus tipe 1 (T1D) atau disebut diabetes juvenil. Jenis diabetes ini biasa menyerang anak-anak.

Selain itu, ada pula diabetes tipe 2 (T2D) yang biasanya menyerang orang dewasa. Namun, tidak menutuip kemungkinan tipe 2 ini juga bisa menyerang anak-anak.

Seiring hal itu, T1D merupakan penyakit kronis yang berlum diketahui obatnya. Penyakit ini disebabkan oleh rusaknya sel-sel penghasil insulin di pankreas. Bagi yang belum tahu, insulin ini merupakan hormon yang dibutuhkan oleh manusia untuk menjaga keseimbangan gula darah.

Oleh karena itu, jika insulin tidak ada, kadar gula darah menjadi terlalu tinggi. Kemudian jika tidak diobati, kadar gula darah yang tinggi tersebut dapat menimbulkan efek pada kesehatan yang serius. Biasanya akan timbul penyakit, seperti penyakit mata, masalah ginjal, kardiovaskular, kerusakan saraf, hingga infeksi kulit.

Alasan Anak Bisa Terkena Diabetes

Para peneliti sebelumnya telah meneliti penyebab secara kompleks T1D bisa terjadi. Meskipun masih banyak yang belum diketahui pasti terkait perkembangan T1D, riwayat keluarga dan lingkungan bisa menjadi pemicu munculnya peyakit ini.

Sementara itu, gen juga dapat mempengaruhi seseorang terkena T1D. Bahkan risiko terkena T1D seumur hidup pun bisa terjadi lebih tinggi dan itu berhubungan dengan kerabat dekat tanpa pola pewarisan yang jelas. Kerentanan tersebut tampaknya juga ditentukan oleh gen.

Di samping itu, ada pula penelitian lain yang menunjukkan tingkat risiko T1D seumur hidup. Berikut ini rinciannya.

- Keturunan dari ibu dengan T1D: risiko seumur hidup adalah 1 hingga 4 persen

- Keturunan dari ayah dengan T1D: risiko seumur hidup adalah 6 hingga 9 persen

- Keturunan tanpa riwayat keluarga T1D: risiko seumur hidup adalah 0,4 persen

Selain kerentanan genetik, faktor lingkungan juga dianggap berkaitan dengan perkembangan T1D. Faktor-faktor risiko yang dianggap berperan, antara lain infeksi virus pernapasan, kebiasaan diet, prematuritas, dan berat badan.

Apakah Imunisasi Menyebabkan Diabetes Juvenil?

Berbicara tentang hal ini, tidak ada kaitannya imunisasi bisa menyebabkan diabetes juvenil. Para peneliti sebelumnya telah mencari kemungkinan faktor risiko lingkungan yang dapat mempengaruhi T1D pada anak-anak. Meskipun imunisasi telah dianggap sebagai penyebab T1D, beberapa studi epidomologi membantah hal ini.

Gejala Diabetes Juvenil

Gejala klasik T1D termasuk peningkatan buang air kecil, peningkatan rasa haus, hingga penurunan berat bada yang tidak dapat dijelaskan. Oleh karena itu, orang tua bisa membaca tanda-tandanya misalnya dari anak-anak yang tiba-tiba sering mengompol. Selain itu, tanda lain pun bisa terjadi, misalnya cepat marah atau penglihatan mulai kabur.

Bisakah Diabetes Juvenil Dicegah?

TD1 ini tidak dapat dicegah. Akan tetapi, ada strategi pencegahan yang ditujukan pada anak dengan kerentanan genetik yang kuat terhadap penyakit.

Sebagai gantinya, anak-anak yang memiliki riwayat penyakit ini membutuhkan insulin untuk menjaga kadar gula darah tetap baik. Di samping itu, para orang tua pun bisa membawa anak-anak konsultasi kepada dokter endokrinologi. Mereka adalah spesialis dalam perawatan pasien muda yang terkena diabetes.

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini