Sukses

Hindari Keramas dengan Air Panas, Kenapa?

Seiring hal itu, mudah rapuhnya rambut tersebut otomatis akan membuat kerontokan.

Liputan6.com, Jakarta Keramas adalah salah satu rutinitas perawatan rambut yang sering dilakukan setiap orang. Meski cuaca sedang dingin terkadang ada yang masih nekat berkeramas.

Alhasil satu-satunya cara adalah berkeramas dengan air panas. Padahal keramas dengan cara ini sangat tidak disarankan.

Salah satu dokter bernama Amrenda Kumar mengungkapkan apa saja bahayanya bila seseorang keramas menggunakan air panas. Melansir laman Timesnownews, Selasa (28/12/2021), salah satunya adalah dapat membuat kulit kepala dehidrasi. Setelah itu, rambut akan menjadi lebih kering dari biasanya yang kemudian membuatnya lebih rapuh dan mudah patah. Hal ini karena minyak alami pada rambut menghilang.

Seiring hal itu, mudah rapuhnya rambut tersebut otomatis akan membuat kerontokan. Tidak hanya rontok, keramas dengan air hangat pun dapat membuat pori-pori kulit kepala terbuka. Selanjutnya itulah yang dapat menyebabkan akar rambut melembah dan mendukung kerontokan rambut.

Karena terlalu kering, kulit kepala pun kemungkinan akan memunculkan ketombe. Jika hal ini terjadi, kulit kepala akan terasa begitu gatal. Selain itu, air hangat pun dapat mengiritasi kulit kepala. Pada intinya, keramas dengan air panas itu tidak baik untuk kulit kepala maupun rambut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Solusi

Akan tetapi, bila ingin tetap berkeramas disaat cuaca sedang dingin, Anda bisa menggunakan air hangat yang tidak terlalu panas. Lebih lanjut, berikut ini langkah-langkah yang bisa dilakukan.

1. Mulailah dengan air hangat, pastikan airnya tidak terlalu panas, melainkan suam-suam kuku. Pijat kulit kepala Anda dengan sampo untuk menghilangkan kotoran dan minyak berlebih dari rambut Anda.

2. Bilas sampo dengan air hangat dan oleskan kondisioner.

3. Bilas kondisioner dengan air dingin supaya pori-pori tertutup.

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.