Sukses

Abu Gunung Kelud Bisa Jadi Pupuk?

Ribuan karung berisi abu vulkanik gunung Kelud juga mengganggu aktivitas warga

Ribuan karung berisi abu vulkanik hasil erupsi Gunung Kelud hingga kini belum diangkut pihak Pemerintah Daerah Yogyakarta. Karung-karung itu masih berjejer di pinggir jalan raya di Kota Yogyakarta dan mengganggu aktivitas warga.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, Didiek Poerwadi mengatakan belum dipindahkannya ribuan karung berisi abu vulkanik tersebut lantaran adanya kesalahan jadwal pengambilan karung yang sudah diambil pemda.

"Kita tetap evakuasi terhadap karung abu vulkanik. Memang ada kesalahan jadwal pengambilan. Baru diambil terus warga kembali naruh di situ. Nanti kita evaluasi lagi dan segera selesaikan dalam waktu dekat," kata Didiek di Yogyakarta, Kamis (20/2/2014).

Saat ini ribuan karung berisi abu tersebut diletakkan di sebalah kantor BPBD DIY Jalan Kenari, Yogyakarta dan terus berdatangan di penampungan tersebut. Didiek juga mempersilahkan jika ada warga masyarakat yang ingin menggunakan abu tersebut untuk kepentingan mereka.

Pupuk

Namun, ia tidak merekomendasikan untuk pupuk karena hingga kini belum dilakukan kajian terhadap abu Kelud. Tak hanya itu, pihak pemda akan berencana untuk menimbun sebagian dari ribuan karung abu vulkanik tersebut.

"Bisa buat pupuk, tapi kita belum lakukan kajian jadi kita tidak rekomendasikan. Tapi kalau masyarakat mau gunakan abu untuk hal lain, silakan ambil saja. Kita kumpulkan dulu di tempat tertentu, setelah itu kita timbun," tambah Didiek.

Sementara, pantauan Liputan6.com ribuan karung berisi abu vulkanik tersebut masih terlihat menumpuk di berada jalan protokol di Yogyakarta diantaranya di Jalan Brigjen Katamso, Jalan Taman Siswa, Jalan Ahmad Dahlan dan Jalan Wates masih banyak karung abu belum diangkut.

Salah satu warga Yogya, Prabowo mengaku juga terganggu dengan adanya tumpukan karung berisi abu vulkanik tersebut. Menurut Prabowo, hal itu menyulitkan kendaraan yang parkir di sepanjang jalan-jalan tersebut.

"Sulit mau parkir karena banyak karung di sini. Padahal jalur ini padat banget. Semoga cepet diambil, soalnya kemarin juga ada di sini", katanya ketika ditemui di Jalan Katamso, Yogyakarta. (Han/Ndy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.