Sukses

BNPB: Banjir Lahar Dingin Kelud Picu Terjadinya Erosi

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan bahwa banjir lahar dingin Kelud mengandung 50 juta m3 material.

Banjir lahar dingin yang keluar pascaerupsi Gunung Kelud memang sudah mulai surut. Namun, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan bahwa banjir lahar dingin Kelud ini mengandung 50 juta m3 material.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Urwo Nugroho mengatakan, banjir lahar dingin memiliki sifat merusak. Banjir lahar juga memicu tingginya erosi di bantaran sungai yang dilalui banjir lahar. Tidak aneh kalau seringkali pondasi jembatan pun bisa roboh.

"Pada kemiringan lereng curam, mengalirnya banjir lahar ke arah dataran kaki gunung berlangsung sangat cepat. Daya kikis atau daya tumbuk arus banjir lahar terhadap tepi sungai akan semakin kuat," kata Sutopo melalui keterangan pers yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Rabu (19/2/2014).
 
Untuk mengantisipasi aliran lahar dingin tersebut, kata Sutopo, disekitar Gunung Kelud telah dibangun sabo-sabo dam yang mampu menampung 14,5 juta m3. Serta, tambahnya, sungai-sungai yang ada juga bisa menampung 14 juta m3.

"Sehingga dam sabo dan sungai mampu menampung 28 juta m3," ujar Sutopo.

BNPB juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada serta menjauhi bantaran sungai saat banjir lahar dingin. Tercatat, 2 jiwa telah menjadi korban akibat terseret banjir lahar dingin. Tak hanya itu, sebuah desa juga menjadi terisolir akibat jembatan penghubung rawan untuk dilalui. (Dji/Ado/Mut)

Baca juga:

2 Korban Banjir Lahar Dingin Kelud Berhasil Dievakuasi

Dihantam Lahar Dingin Kelud, Suara Patahan Terdengar di Jembatan

2 Warga Diduga Terseret Banjir Lahar Dingin Gunung Kelud

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.