Sukses

Jokowi Akui Serapan Anggaran Rendah di Dinas `Fisik`

"Untuk KJS tinggal bagi cukcuk. Kemudian, berkaitan dengan KJP tinggal bagiin, cukcuk, rampung. Maksudnya, bayarnya kan cepat," kata Jokowi.

Hampir seluruh dinas di lingkungan Pemprov DKI kini tengah sibuk menyelesaikan program di akhir tahun APBD DKI 2013. Saat tutup anggaran pada 15 Desember mendatang semua aktivitas dinas harus dihentikan. Padahal, beberapa proyek masih belum selesai dan diprediksi penyerapan anggaran beberapa dinas masih rendah.

"Yang rawan rendah (serapan anggaran) itu yang berkaitan memang dengan fisik. Karena fisik itu butuh waktu. Harus groundbreaking, pondasi, pilar, tembok, genteng, ada ngecat, bedanya di situ," kata Gubernur DKI Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (6/12/2013).

Sementara, program yang tidak berhubungan dengan fisik, seperti Kartu Jakarta Sehat (KJS) atau Kartu Jakarta Pintar (KJP) di Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan tidak membutuhkan waktu lama. Karena dalam penggunaan anggaran karena tidak harus melewati proses lelang atau tender.

"Untuk KJS tinggal bagi cuk-cuk-cuk. Kemudian, yang berkaitan dengan KJP tinggal bagiin, cuk-cuk-cuk, rampung. Hehe. Maksudnya, bayarnya kan cepet," kata pria bernama lengkap Joko Widodo itu.

Saat ini, DPRD DKI tengah melakukan pembahasan terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI 2014 yang diusulkan sebesar Rp 67 triliun. Jokowi pun menanergetkan dinas harus lebih gencar menyelesaikan programnya di 2014 mendatang. Mantan Walikota Solo ini memberikan target akhir Oktober 2014 semua dinas harus selesai. Jika tidak, akan diberi sanksi. (Adi/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.