Sukses

[VIDEO] Tim Gegana Temukan Puluhan Kilo Bahan Bom di Ambon

Lebih dari 20 bahan peledak standar militer ditemukan di Dusun Ahuru, Ambon sementara 2 pelajar di Yogyakarta menciptakan lampu sen di helm.

Lebih dari 20 bahan peledak standar militer ditemukan di Dusun Ahuru, Ambon. Sementara 2 pelajar di Yogyakarta menciptakan lampu sen yang terpasang di helm. Informasi tersebut terangkum dalam Kilas Indonesia.

Dalam tayangan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (29/11/2013), lebih dari 20 bahan peledak standar militer yang ditemukan kemarin malam di kawasan Dusun Ahuru, Ambon, hari ini dievakuasi oleh tim gegana Polda Maluku. Tim gegana juga menemukan puluhan kilogram bahan baku pembuat bom rakitan.

Puluhan bom jenis mortir ini diduga merupakan sisa bahan peledak yang digunakan saat konflik beberapa tahun silam. Semua barang bukti  kini telah diamankan di markas gegana  untuk selanjutnya akan diuraikan.

Di Mamuju Utara, Sulawesi Barat, ratusan warga mendatangi kantor Pengadilan Negeri Pasangkayu, menyaksikan jalannya sidang perdana sengketa lahan antarwarga dan perusahaan Kelapa Sawit PT Mamuang, salah satu perusahaan Group Astra. Warga merasa menjadi korban karena lahan yang mereka kuasai bertahun-tahun diambil tanpa ganti rugi yang memadai. Saat ini warga tidak bisa berkebun, karena lahan mereka tiba-tiba dikuasai PT Mamuang yang mengklaim memiliki hak guna usaha (HGU) atas lahan yang dipersengketakan.

Di Bandung, sebuah komet bernama Komet Ison, bercahaya seperti Planet Venus kemarin malam melintasi bumi. Namun, Komet Ison ini tidak bisa dilihat dengan mata telanjang melainkan harus menggunakan teleskop. Para peneliti dari observatorium Boscha, Bandung, Jawa Barat, yang melakukan pengamatan menyatakan, komet memiliki diameter 2 kilometer serta mempunyai cahaya yang sama dengan Planet Venus.

Komet ini merupakan salah satu dari sedikit komet yang mempunyai orbit yang mampu melewati corona matahari dan akan pecah ketika melewati corona matahari. Komet Ison berupa batu besar yang mempunyai cahaya terang dan ekor panjang dan tidak akan berdampak besar pada bumi.

Sementara itu, 2 siswa SMP di Sleman, Yogyakarta membuat inovasi teknologi berupa helm berlampu sen otomatis. Lampu sen yang diletakkan di samping helm dinyalakan tanpa menekan tombol  penggunanya cukup menggerakkan kepala sesuai arah yang diinginkan. Gerakan ke kiri maka lampu sebelah kiri akan menyala. Gerakkan ke kanan maka lampu sebelah kanan akan menyala. Sementara untuk mematikan lampu, cukup anggukkan kepala.

Helm ini dilengkapi dengan sistem sensor otomatis berpangkat sensor accelero meter dan micro controller. Helm ini digagas para siswa sebagai bentuk keprihatinan banyaknya kecelakaan akibat banyaknya lampu sen yang mati atau lupa menekan tombol. Dengan temuan ini, kedua siswa mendapat penghargaan juara 2 dalam kompetisi national young inventors award yang digelar LIPI. (Mvi/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini