Sukses

50.000 Buruh Kawasan Berikat Nusantara Cakung Mogok Kerja

Setidaknya ada sekitar 50.000 buruh yang mogok kerja dan melakukan aksi di dalam Kawasan Berikat Nasional (KBN) Cakung-Cilincing.

Ancaman buruh melakukan aksi mogok nasional menuntut Upah Minimum Provinsi sebesar Rp 3,7 juta dan penghapusan sistem pekerja outsourcing terus berlangsung. Setidaknya ada sekitar 50.000 buruh yang mogok kerja dan melakukan aksi di dalam Kawasan Berikat Nasional (KBN) Cakung-Cilincing, Jakarta Timur.

Massa buruh di KBN Cakung melakukan sweeping ke beberapa perusahaan yang masih beroperasi, Kamis (31/10/2013). Perusahaan yang didatangi antara lain PT Molax dan PT Yong son Megasari. Massa buruh berjalan kaki dan dipandu mobil komando selama melakukan sweeping.

Ketua DPC Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) Jakarta Utara, Thomas Aquino, menyebut ada 100 perusahaan di lingkungan KBN Cakung-Cilincing. Keseluruhan pekerja yang ada sekitar 80.000 orang.

"Hari ini 50.000 diantaranya sudah bergabung bersama kami. Dan ini masih terus akan bertambah, karena kami akan mengajak sisanya dalam beberapa perusahaan yang masih beroperasi untuk bergabung," kata Thomas.

Aksi tersebut merupakan gabungan dari beberap serikat pekerja yang ada di dalam KBN. Massa tergabung dalam Gerakan Bersama Buruh Kawasan Aliansi Buruh Kawasan (Gebuk ABK).

"Terkecuali KSBI ya, karena mereka sudah menerima UMP sebesar Rp 2,2 juta. Kami pastikan hari ini KBN Cakung-Cilincing lumpuh. Kami harap manajemen mau mengerti perjuangan kami untuk menuntut kesejahteraan," ujar Aquino.

Sementara Kabag Ops Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Allan Satya, menjelaskan polisi menerjunkan sekitar 700 personil untuk mengamankan aksi di dalam kawasan KBN Cakung-Cilincing. "Sebanyak 450 dari Polda, serta 250 dari Polres dan Polsek se-Jakarta Utara," jelas Allan.

Karena aksi berlangsung dibeberapa titik, personil kepolisian secara operasional dibagi dalam beberapa regu. 2 Satuan Setingkat Kompi (SSK) Brimob ditempatkan di gedung utama. Polisi menyiapkan 2 regu roda dua yang masing-masing berisi 50 orang untuk mengawal demonstran.

"Agar jangan sampai terjadi sweeping dan anarki. Selain itu dari Polsek dan Polres terus mengiringi pendemo. Sampai saat ini situasi masih kondusif, semoga sampai berakhir tetap kondusif," tegas Allan. (Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.