Sukses

Partai Merdeka dan Perhatian buat Kaum Kecil

Mengangkat derajat kaum kecil dan menjadikan Indonesia negara maju dan mandiri adalah cita-cita Partai Merdeka. Dengan prinsip kebangsaan, kerakyatan, dan kemandirian Partai Merdeka siap menuju Pemilu 2004.

Liputan6.com, Jakarta: Dengan cita-cita mulia mengangkat derajat kaum kecil dan berupaya menjadikan Indonesia menuju negara maju dan mandiri, Partai Merdeka siap untuk bersaing dengan 23 kontestan Pemilu 2004 lainnya. Partai politik satu ini pun mengusung prinsip kebangsaan, kerakyatan, dan kemandirian partai dalam Pesta Demokrasi mendatang. Menurut sang ketua partai, Adi Sasono baru-baru ini di Jakarta, partainya yakin target meraih 10 persen suara atau 55 kursi legislatif bukanlah sebuah mimpi.

Partai dengan nomor urut empat ini berkantor pusat di sebuah ruko berlantai empat di Jalan Majapahit Kav. 26 H, Jakarta Pusat. Partai yang diketuai mantan Menteri Koperasi itu didirikan pada 10 oktober 2002 di Jakarta dan dibidani 79 orang pelopor. Satu di antaranya adalah Nurdin Halid, direktur utama Koperasi Dagang Indonesia (KDI). Visi partai ini adalah menuju masyarakat adil dan sejahtera melalui usaha pengembangan kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang berdaulat, demokratis, dan mandiri. Sedangkan misinya adalah mempercepat perwujudan sistem ekonomi kerakyatan, mendorong pengembangan kehidupan politik nasional yang bersatu dan mempercepat proses mencerdaskan kehidupan bangsa.

Partai ini mengklaim ditopang oleh komunitas koperasi, lembaga swadaya masyarakat, kaum profesional kaum cendekia dan mahasiswa. Menurut Adi, ketiga aspek tersebut menjadi prinsip partai yang harus dimiliki oleh bangsa ini dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan negara dan bangsa Indonesia. "Diperlukan tekad kuat dan jiwa kebangsaan," ujar pria yang pada Pemilu 1999 memimpin Partai Daulat Rakyat (PDR). Intinya, agar bangsa Indonesia mampu membangun kesetaraan dengan bangsa lain dan tidak seperti koloni negara maju.

Menurut Adi, dana penggerak partai sepenuhnya adalah dana mandiri hasil iuran ketua dan seluruh anggota partai yang tersebar di 32 provinsi. Sedangkan basis konstituennya adalah Jawa Barat dan Jawa Timur.

Partai yang diketuai mantan ketua Dewan Perwakilan Pusat Partai Golongan Karya ini juga melakukan konsolidasi dan menyusun rencana strategis untuk berlaga dalam kancah politik nasional. Di saat partai besar memperkuat barisan dengan menggandeng konglomerat, dan para politisi baru, Partai Merdeka justru berusaha merangkul kaum kecil yang diyakini akan memberi kontribusi suara yang besar. Para pendukung partai ini diyakini barisan masyarakat yang tergugah melihat kondisi Indonesia yang semakin jauh dari kemandirian dan kemakmuran.

Partai Merdeka berjanji akan menyodorkan calon legislatif yang berkualitas sebagai hasil dari sebuah proses seleksi ketat. Para calon Wakil Rakyat dari partai ini juga disyaratkan memiliki sikap jujur, santun, amanah, dan saling menolong. Mereka tidak ingin kecolongan dengan masuknya caleg-caleg bermasalah seperti yang terjadi di Semarang, Jawa Tengah [baca: Dua Caleg Jadi Ketahuan Menggunakan Narkoba].

Akankah semua janji dan cita-cita partai ini tercapai? Tentu jawabnya akan tergantung bagaimana para tokohnya bisa meyakinkan para calon pemilih pada pemilu nanti.(TOZ/Vivi Waluyo dan Taufik Maru)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.