Sukses

Direktur II Bareskrim: Kompol AD Sudah Diperiksa dan Dipulangkan

Kompol AD juga membantah telah memberikan lencana BNN kepada bandar narkoba, ASM.

Kompol AD, pria yang diduga mengambil 2 dokumen dari markas Badan Narkotika Nasional (BNN) sudah mengklarifikasi kepada atasannya, Direktur II Ekonomi Khusus Bareskrim Mabes Polri Brigjen Pol Arief Sulistyanto. Dalam klarifikasi itu, Kompol AD juga membantah telah memberikan lencana BNN kepada bandar narkoba, ASM.

"Dia (Kompol AD) menyatakan tidak pernah beri lencana. Dia juga tunjukkan. Itu berbeda nomor lencananya dengan yang ada di tangan AMS," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Arief Sulistyanto saat ditemui Liputan6.com di ruangannya di Mabes Polri, Jakarta, Senin (8/7/2013).

Nama Kompol AD diungkapkan Deputi BNN Irjen Pol Benny Mamoto. Benny menyebut Kompol AD pada Kamis malam 4 Juli lalu mengambil 2 dokumen di Ruang Tata Usaha BNN, Cawang, Jakarta Timur. Peristiwa itu terjadi di tengah hangatnya pemberitaan tentang Benny Mamoto dilaporkan atas tuduhan pemerasan oleh pengusaha money changer, Helena.  

Ditemui Liputan6.com di ruanganya, Arief menegaskan bahwa pengambilan dokumen itu tidak terkait kasus Helena vs Benny Mamoto. Tapi, Arief mengaku anak buahnya itu merupakan orang baru di jajaran Direktorat Ekonomi Khusus. Berikut wawancara Liputan6.com dengan Brigjen Pol Arief Sulistyanto di ruangannya:

Benarkah Kompol AD masuk ke BNN dan mengambil 2 file?
Saya sudah klarifikasi, periksa. Apa sih yang terjadi. Dia mengakui kalau ke sana. Motivasinya sama seperti yang disampaikan Humas (mencari tahu gaji).

Tujuan Kompol AD ke BNN?
Dia ingin klarifikasi pembayaran gajinya. Katanya ada surat penghentian gaji. Jadi ingin mengkonfirmasi yang mendiskreditkan dia. Sehingga motivasi dia ke sana tidak ada hubungan dengan kasus Helena.

Hubungannya dengan kasus Helena?
Dia tidak tangani perkara Helena dan penyidikan kasus Helena tidak di (Direktorat) Ekonomi Khusus.

Berkas yang dibawa dari BNN itu sekarang ke mana?
Sudah disita. Bentuknya binder biru map plastik. Itu isinya ijazah yang dimiliki dia. Isi surat perintah tentang dia ditugaskan apa saja. Karena ingin dapat jelaskan kenapa belum dibayar.

Bagaimana pengakuannya soal masuk ke kantor BNN?
Sudah masuk ketemu resepsionis. Diantar oleh satpam bernama Zainal ke lantai 6. Tapi Pak Benny tidak ada di ruangan. Coba kontak, Pak Benny sedang berada di Manado, ya sudah dia turun lagi.

Yang jelas ini tidak ada kaitannya dengan kasus Helena.Saya tidak menyidik kasus Helena. Jadi saya belum tahu dokumennya apa yang diambil. Yang diberi pada penyidik kepada kita ya dokumen dia.

Sanksi pidana?
Akan diberikan bila terbukti dia merusak, mengambil dokumen tanpa izin. Apakah dengan dobrak pintu, atau masuk dengan kunci palsu.

Bagaimana kinerja Kompol AD di Direktorat II?
Karena dari BNN saya pikir sebaiknya di Direktorat Narkoba. Akhirnya pada April kemarin dia menghadap ke saya. Dia dilibatkan ke pengamanan Hari Buruh.

Karena dia belum pernah dinas di ekonomi, maka dia diikutkan pelatihan di Jakarta Centre for Low Enforcement Coorporation atau JCLEC tentang Financial Investigation.

Sekembalinya (pelatihan), dia sakit typus 2 minggu. Dia dirawat di RS Omni. Masuk 3 hari, kemudian izin pulang kampung. Balik dari sana sakit lagi. Jarang masuk dia ini. Terus akhirnya dievaluasi. Hasilnya memang tidak produktif. Dengan kondisi itu saya tidak berikan perkara. Jadi dapat dikatakan tidak aktif menangani kasus.

Kompol AD sekarang di mana?
Habis diperiksa, dia dipulangkan. Sudah koordinasi dengan Propam. Yang penting, ini saya harapkan proposional. Sehingga tidak terjadi banyak asumsi. Anggota saya banyak, sekitar 1.500 personel. Saya juga tidak hafal satu persatu. Hari ini tidak masuk lagi. Tadi dipanggil sama pimpinannya.

Apakah Kompol AD saat di BBN menangani kasus Helena?
Ketika di BNN dia tangai kasus Helena atau tidak saya tidak tahu. Ini saya tidak bisa ikut campur. Walaupun sama-sama polisi, sudah beda instansi.

Bagaimana tindak lanjut Direktorat II?
Tapi kami tadi sudah kirimkan surat pengantar penyidik ke kepala BNN. Walau sama polisi tidak bisa langsung.

Bagaimana rekam jejak Kompol AD?
Masuk Akpol itu tahun 1998. Setelah itu ditugaskan ke Kalimantan. Sebelum di BNN menjadi bagian dari Satgas Bom. Dia itu juga sudah Master Kriminolog UI.

Kembali ke Polri Sejak akhir 2012. AD memang di sini anggota baru saya. Tahun sebelumnya di BNN ada masalah. Tapi selesai masa tugasnya di BNN, yang jelas dikembalikan ke Polri.

Apakah benar Kompol AD pernah memberi lencana BNN ke bandar narkoba ASM?
Dia (Kompol AD) menyatakan tidak pernah memberikan lencana. lencana. Dia juga tunjukkan. Itu berbeda nomor lencananya dengan yang ada di tangan ASM.

Sebenarnya dia itu baik. Ke sana mau ketemu Pak Benny untuk jelaskan soal lencana itu. Tapi Pak Benny sedang tidak ada di tempat. Keterangan itu kita akan konfirmasikan lagi ke BNN.

(Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.