Sukses

Selidiki Kasus Terapis Tewas, Terungkap Korban Sempat Lari dari Mess Tempat Kerja

Polisi menyelidiki penyebab tewasnya seprang terapis yang jasadnya ditemukan di belakang Gedung TIKI, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Jaksel).

Diterbitkan 07 Oktober 2025, 18:28 WIB
Share
Copy Link
Batalkan
Jadi intinya...
  • Terapis tewas di Jaksel, diduga keluar mess jebol atap.
  • Jejak kaki korban ditemukan di atap dan gedung sebelah.
  • Polisi selidiki penyebab kematian dan motif korban keluar.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menyelidiki penyebab tewasnya seprang terapis yang jasadnya ditemukan di belakang Gedung TIKI, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Jaksel).

Fakta baru terungkap. Korban yang diketahui bernama Siti Auliya Zanura Rifaatul Islam (24), diduga sempat keluar dari mess tempatnya bekerja dengan cara menjebol atap plastik di lantai atas.

Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ardian Satrio Utomo menjelaskan, pihaknya menemukan jejak kaki di sekitar atap jemuran yang terhubung dengan gedung sebelah.

Diduga, jejak itu milik korban sang terapis sendiri. Namun apakah ia melompat atau terpeleset jatuh, polisi belum bisa memastikan.

"Kan dia naik abis itu jebol atap supaya bisa keluar. Dia ke gedung sebelah kita menemukan Ada jejak kaki dia juga. Diduga punya dia, diduga jejak kaki dia. antara dia lompat atau jatuh ini masih kita dalami," ujar Ardian kepada wartawan, Selasa (7/10/2025).

Tak cuma itu, di lokasi kejadian, ditemukan potongan atap plastik yang jebol. Dari situ, korban diduga naik ke atas sebelum berpindah ke arah bangunan sebelah.

Tanah di sekitar lokasi juga memperlihatkan bekas pijakan kaki yang sama.

"Ada jejak kaki sampai ke sana. Nah turunnya itu antara dia lompat atau jatuh karena kan jam set 3 pagi," ucap Ardian.

Sayangnya, lanjut dia, lokasi tempat korban ditemukan gelap dan tidak ada satupun kamera CCTV.

"Belum, kita sudah cross check masih belum menemukan CCTV. cuman ada jejak kaki itu. itu kan lokasi tanah kosong, nggak ada yang menangkap ke situ CCTV-nya," ucap Ardian.

 

2 dari 3 halaman

Hasil Autopsi Rumah Sakit

Hingga kini, polisi masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit untuk memastikan penyebab pasti kematian. Sementara itu, sejauh ini sedikitnya 15 orang saksi, rekan kerja korban, petugas keamanan, dan manajemen spa tempat korban bekerja.

Dari keterangan yang dikumpulkan, Siti dikenal sebagai pribadi pendiam dan baru sebulan bekerja di Jakarta setelah sebelumnya delapan bulan bertugas di cabang spa di Bali.

"Kami masih menunggu hasil autopsi belum bisa memastikan (penyebab kematian). Manager sudah kita periksa, masih kita dalami masih pemeriksaan lebih lanjut," terang Ardian.

Dia melanjutkan, pihaknya belum bisa menyimpulkan alasan korban keluar dari mess tanpa sepengetahuan rekan-rekannya. Manajer spa yang sudah diperiksa juga mengaku tidak tahu alasan korban keluar.

"Motif korban keluar (mess) masih kita dalami karena ada beberapa keterangan yang masih harus kita penuhi. Cuman kita tidak mengetahui kok korban bisa keluar. Manager nggak tahu motifnya kok apa dia keluar intinya untuk motif dia keluar dari situ masih kita dalami. Dari keterangan teman-temannya masih beda, karena orangnya banyak berdiam diri, dia masih baru, di situ masih baru," tandas Ardian.

 

3 dari 3 halaman

Lewat Bekas Telapak Kaki, Polisi Masih Cari Penyebab Kematian Terapis di Jaksel

Sebelumnya, polisi masih mendalami kasus tewasnya seorang terapis berinisial RTA di Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Ada dua kemungkinan yang digali, bahwa korban melompat atau terjatuh dari lantai atas gedung Delta Spa.

"Kita masih duga antara dia loncat atau jatuh. Ini kita masih dalami," kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ardian Satrio Utomo dalam keterangannya, Jumat 3 Oktober 2025.

Dia menerangkan, pihaknya mendapatkan beberapa bukti petunjuk seperti bekas telapak kaki yang mengarah ke dinding samping gedung. Dari situ, diduga korban naik ke sisi beton sebelum akhirnya ditemukan tak bernyawa.

"Dari lantai dia itu jalan, dari atasnya yang itu, dia jebol yang ada di pinggir itu. Dia naik ke atas ke dinding sebelah. Karena ada telapak kaki dia di gedung sebelah. Pokoknya dari atas sampai samping, sampai jatoh. Sampai jalan untuk sampai ke TKP (ada telapak kaki)," ujar dia.

"Kan ada kayak beton panjang. Dari beton panjang itu keknya dia jatuh di situ deh," ucap dia.

Di sisi lain, sejumlah rekan sesama terapis di Delta Spa juga sudah dipanggil polisi untuk dimintai keterangan. Sementara itu, jasad korban masih dalam proses autopsi di Rumah Sakit Kramat Jati. Hingga kini, Ardian belum menyimpulkan ada atau tidaknya tindak pidana dalam kasus ini. “Masih kita dalami," tandas dia.