Sukses

3 Pernyataan CEO Danantara Rosan Roeslani Beberkan 844 BUMN Ikut Bergabung

Sebanyak 844 badan usaha milik negara (BUMN) resmi bergabung Badan Penanaman Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

OlehDevira PrastiwiDiperbarui 29 Apr 2025, 17:47 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2025, 20:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 844 badan usaha milik negara (BUMN) resmi bergabung Badan Penanaman Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Hal tersebut seperti disampaikan Chief Executive Officer atau CEO BPI Danantara Rosan Roeslani.

Rosan mengatakan, 844 BUMN mencakup anak perusahaan, cucu perusahaan hingga cicit perusahaan.

"Sejak di launching oleh Presiden Prabowo (24 Februari 2025), kami bergerak cepat. Per 21 Maret 2025, seluruh BUMN yang berjumlah 844 sudah resmi menjadi bagian milik dari Danantara Indonesia," ujar Rosan Roeslani melansir Antara di Jakarta, Senin 28 April 2025.

Rosan mengungkapkan dengan bergabungnya anak usaha hingga cicit BUMN itu, pihaknya bisa melakukan konsolidasi untuk bertumbuh bersama secara bertahap demi berdampak besar terhadap perekonomian Indonesia.

Kemudian, dia mengatakan, pembentukan Danantara telah mengikuti arahan dari Prabowo, agar ekonomi nasional tidak sepenuhnya bergantung pada mekanisme pasar. Sesuai dengan Pasal 33 Undang-Undang Dasar atau UUD 1945.

"Perekonomian disusun atas dasar bersama, atas dasar kekeluargaan. Perekonomian Indonesia disusun, bukan tersusun. Tersusun itu kita menyerahkan pada mekanisme pasar sepenuhnya," ungkap Rosan.

"Kita menghormati mekanisme pasar, tapi pemerintah berhak mengintervensi ketika mekanisme itu melenceng dari kepentingan pembangunan nasional ke depan. Danantara adalah bentuk konkret pemerintah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi ke depan," sambung dia.

Berikut sederet fakta terkait 844 BUMN resmi bergabung BPI Danantara Indonesia dihimpun Tim News Liputan6.com:

 

2 dari 4 halaman

1. Sebanyak 844 Bergabung Per 21 Maret 2025

Sebanyak 844 badan usaha milik negara (BUMN) resmi bergabung ke Danantara Indonesia. Ini mencakup anak perusahaan, cucu perusahaan hingga cicit perusahaan.

Hal ini diungkapkan Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani.

"Sejak di launching oleh Presiden Prabowo (24 Februari 2025), kami bergerak cepat. Per 21 Maret 2025, seluruh BUMN yang berjumlah 844 sudah resmi menjadi bagian milik dari Danantara Indonesia," ujar Rosan melansir Antara di Jakarta, Senin 28 April 2025.

Rosan mengungkapkan dengan bergabungnya anak usaha hingga cicit BUMN itu, pihaknya bisa melakukan konsolidasi untuk bertumbuh bersama secara bertahap demi berdampak besar terhadap perekonomian Indonesia.

"Ada anak (perusahaan BUMN), cucu, cicit, di bawahnya cicit lagi, jadi total itu ada 844 perusahaan. Itu sudah resmi berada di Danantara sejak 21 Maret 2025. Jadi, kami bisa melakukan konsolidasi, dan kami sudah lakukan secara bertahap, bersama-sama terhadap yang besar-besar, yang mempunyai dampak besar terhadap perekonomian," ujar Rosan.

 

3 dari 4 halaman

2. Beberkan soal Prinsip 3K

Dalam kesempatan ini, Rosan Roeslani menyebut Danantara Indonesia hadir di saat dunia sedang menghadapi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, yang terbaru yaitu adanya kebijakan tarif dari Amerika Serikat (AS).

"Danantara hadir dalam waktu sangat tepat, karena kita lihat tensi geopolitik ekonomi dunia semakin meningkat dan menyadarkan banyak bangsa, bahwa kita harus menyandarkan pada ekonomi kita sendiri," ujar Rosan.

Ia menyampaikan pimpinan Danantara Indonesia dan perusahaan BUMN harus memiliki prinsip 3K, yakni karakter, yaitu semua pimpinan BUMN harus memiliki karakter yang bersih, dan menjiwai pancasila.

Kedua, kompeten, yaitu semua pimpinan Danantara dan BUMN harus kompeten dalam bidangnya, dan memperbaiki agar kompetensi itu dapat diterapkan dengan baik.

Ketiga, komitmen, yaitu pimpinan Danantara dan BUMN harus menjunjung tinggi prinsip good corporate governance (GCG), menjaga akuntabilitas, serta taat terhadap peraturan perundang- undangan yang berlaku.

"Oleh sebab itu, semoga kehadiran Danantara Indonesia menjadi lembaran baru BUMN, bisa memberikan manfaat yang luar biasa," ujar Rosan.

 

4 dari 4 halaman

3. Genjot Ekonomi Berbasis Kekeluargaan

Rosan mengatakan, pembentukan Danantara telah mengikuti arahan dari Prabowo, agar ekonomi nasional tidak sepenuhnya bergantung pada mekanisme pasar. Sesuai dengan Pasal 33 Undang-Undang Dasar atau UUD 1945.

"Perekonomian disusun atas dasar bersama, atas dasar kekeluargaan. Perekonomian Indonesia disusun, bukan tersusun. Tersusun itu kita menyerahkan pada mekanisme pasar sepenuhnya," ungkap dia.

"Kita menghormati mekanisme pasar, tapi pemerintah berhak mengintervensi ketika mekanisme itu melenceng dari kepentingan pembangunan nasional ke depan. Danantara adalah bentuk konkret pemerintah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi ke depan," tegasnya.

Terpisah saat ditemui seusai acara, Rosan kembali menyampaikan, Danantara kini beranggotakan total 844 perusahaan yang terafiliasi dengan BUMN, mulai dari induk, anak, cucu, hingga cicit usaha.

"Jadi kami bisa melakukan konsolidasi dan kami sudah lakukan secara bertahap terhadap yang besar-besar yang punya dampak besar terhadap perekonomian," imbuh Rosan.

Menurut kalkulasinya, saat ini Danantara telah mengelola aset dengan nilai mendekati USD 1 triliun, atau sekitar USD 982 miliar. Itu tidak hanya milik perusahaan pelat merah, tapi juga aset yang berada di bawah Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), semisal kawasan Gelora Bung Karno (GBK).

"Contohnya GBK, yang ada di Setneg, nilainya di value 8 tahun yang lalu itu USD 25 miliar. Jadi GBK dan seluruh lokasi yang ada di sini akan dimasukkan ke dalam Danantara," kata Rosan.

Danantara bakal melakukan perencanaan yang matang. Sehingga barang kelolaannya bisa menjadi aset yang produktif dan memberikan imbal hasil positif bagi negara.

"Aset yang bisa menghasilkan, baik dari return of asset, return of investment. Sesuai dengan parameter atau kriteria benchmarking dengan yang lainnya. Jadi ini semua yang tadinya berada di dalam Setneg akan berada di bawah Danantara," tutur Rosan.