Sukses

Pendiri Oriental Circus Indonesia Klaim Sudah Jalankan Rekomendasi Komnas HAM

Tony mengatakan, hingga kini pihaknya tetap memberikan bantuan kepada mantan pemain Oriental Circus Indonesia (OCI) jika ada yang datang kepadanya.

OlehAdy AnugrahadiDiperbarui 17 Apr 2025, 17:56 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2025, 17:55 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri Oriental Circus Indonesia (OCI), Tony Sumampau mengklaim telah menjalankan rekomendasi Komnas HAM. Dia pun menepis tudingan mantan pegawai OCI yang menyebutnya tidak menjalankan rekomendasi Komnas HAM saat menyelidiki kasus ini pada 1997.

Tony mengaku, ikut dalam pertemuan bersama Komnas HAM 1997 silam. Menurutnya, saat itu ia juga ikut membentuk tim bersama Komnas HAM dan sejumlah pengacara untuk menelusuri asal-usul dan hak-hak anak.

"Saya ingat waktu itu saya yang menghadap Pak Baharuddin Lopa dan Pak Muladi. Akhirnya beliau minta waktu bikin tim, ada dari Komnas, kita, lawyer," kata dia saat ditemui, Kamis (17/4/2025).

Dia menyebut, salah satu rekomendasi utama adalah memberikan akses pendidikan resmi bagi anak-anak yang saat itu ada di OCI.

"Tim pergi ke Kalijodo, dari situ balik seminggu kemudian dikumpulkan sama anak-anak situ. Dan waktu itu saya ingat kepada anak-anak yang masih ada, kita rekomedasikan agar mendapatkan pendidikan resmi, kita ikuti saja apa yang jadi rekomendasi," ucap dia.

Tony mengklaim ada 15 hingga 17 anak yang akhirnya disekolahkan secara resmi. Sebelum itu, anak-anak menjalani homeschooling dengan guru yang didatangkan khusus.

"15 di sekolahkan di sekolah resmi. Sebelumnya didatangkan guru," ucap dia.

Terkait asal-usul anak-anak, Tony mengakui tim kesulitan melacak identitas orangtua karena tidak ada yang mengakui.

"Sudah seminggu lebih bergerilya kita cari taunya dari satu sumber, tapi asal-usul belum kita temukan karena nggak ada yang mau mengakui anaknya siapa, seperti itulah kondisinya," ujar dia.

2 dari 3 halaman

Beri Uang Saku

Tony menambahkan, hingga kini pihaknya tetap memberikan bantuan kepada mantan pemain Oriental Circus Indonesia (OCI) jika ada yang datang kepadanya, termasuk memberikan uang saku.

"Itu sudah kita lakukan sampai sekarang juga kalau ada anak-anak sirkus datang, dia mau keluarga jalan-jalan dikasih uang saku segala macam," ujar dia.

"Jadi kita juga mengikuti rekomendasi Komnas HAM," dia menandaskan.

3 dari 3 halaman

Bantah Menculik, Pendiri OCI Klaim Ambil dan Latih Pemain Sirkus dari Panti Asuhan Kalijodo

Tony Sumampau juga angkat bicara soal asal-usul mantan pemain sirkus OCI. Dia menerangkan, sebagian anak yang bergabung dalam kelompok sirkusnya berasal dari panti asuhan.

Menurut Tony, orang tuanya memang memiliki kebiasaan menampung anak-anak, yang nantinya akan menjadi bagian dari keluarga besar mereka.

"Orang tua itu suka menampung anak, jadi dari bayi entah anaknya siapa itu, ternyata waktu saya tanya 'ini anak dari mana?' katanya anak dari panti asuhan. 'Panti asuhannya di mana?', 'di daerah dekat Kalijodo'. 'Kenapa diambil?', dia bilang 'saya suka sumbang, sumbang uang untuk panti asuhan'. Nah kadang-kadang dibawa juga ke sini kalau di sana penuh anak-anak," kata dia saat ditemui di bilangan Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025).

Tony mengungkapkan anak-anak tersebut diambil sejak usia dini dan dibesarkan oleh keluarganya, hingga akhirnya dilatih untuk menjadi pemain sirkus.

"Jadi dari bayi gitu kan tumbuh lama, dibesarkan sampai usia 6-7 tahun baru kita bawa dia ke sirkus, dan kita latih gitu ya. Nah itu ada filmnya. Jadi di situ lah mulai menambah satwa, menambah orang juga," ucap dia.

Dia kemudian menanggapi tuduhan anak-anak yang tergabung di dalam OCI merupakan korban penculikan.

Menurut dia, sebagian besar anak-anak yang dibawa ke sirkus berasal dari hubungan gelap, yang membuat identitas ayah mereka sulit dilacak. 

"Setahu saya itu anak-anak dari hubungan gelap. Bapaknya pasti enggak ada yang tahu, ibunya pasti tahu, panti asuhan tahu. Tapi bapaknya pasti gak tahu, karena anak itu kan anak, kita hanya enggak enak kalau bicara melukai hati anak-anak itu. Tapi memang kejadiannya seperti itu. Saya kira kalau memang ibu bapak mau ngecek pasti ketemu lah di Kalijodo itu. dulu ya," tandas dia.

 

Â