Sukses

BPJS Ketenagakerjaan Salurkan Bantuan bagi Korban Bencana Alam di Sumatra Barat

BPJS Ketenagakerjaan memberikan bantuan untuk korban banjir bandang dan tanah longsor di Sumatra Barat.

Liputan6.com, Bukittinggi BPJS Ketenagakerjaan memberikan bantuan untuk korban banjir bandang dan tanah longsor di Sumatra Barat. Bantuan yang diberikan berupa 2,8 ton beras, 10 karton mie instan, 98 papan telur, 240 Liter minyak goreng, 242 kaleng sarden, 48 kg gula pasir, 40 kotak teh, dan 60 bungkus kopi.

Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Sumbarriau Kepri, Eko Yuyulianda turut berbelasungkawa atas bencana banjir bandang yang terjadi di beberapa wilayah di Provinsi Sumatra Barat.

"Mudah-mudahan kondisinya terus membaik, serta para korban diberi ketabahan untuk bisa kembali bangkit lebih kuat. Sedangkan untuk korban meninggal semoga diampuni dosanya dan seluruh amalnya diterima Allah SWT," ucapnya.

"Bantuan yang diberikan ini merupakan bentuk Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) BPJS Ketenagakerjaan," jelas Eko.

Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbarriau juga menyerahkan bantuan yang berasal dari donasi dan penggalangan dana seluruh anggota Serikat Pekerja (SP) Kanwil Sumbarriau, Ikatan Istri Karyawan (IIK) BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbarriau, dan Yayasan AL - Maghfirah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Serahkan Santuan untuk Korban Meninggal

Dalam banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Sumatra Barat, terdapat dua peserta BPJS Ketenagakerjaan yang menjadi korban meninggal. Beberapa waktu lalu, BPJS Ketenagakerjaan telah menyerahkan santunan kepada seluruh ahli waris dengan total manfaat sebesar Rp92,4 juta.

Eko mengatakan bahwa manfaat yang diberikan tersebut merupakan bukti negara hadir melalui program jaminan sosial ketenagakerjaan untuk melindungi para pekerja dari risiko kecelakaan kerja maupun kematian yang dapat terjadi kapan saja dan di mana saja.

"Pasca bencana alam tersebut terjadi, kami secara proaktif berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengidentifikasi para peserta yang menjadi korban, hingga saat ini tercatat dua orang peserta yang menjadi korban meninggal dunia dan kemarin telah kami telah serahkan manfaatnya," katanya.

"Namun jumlah ini kemungkinan dapat terus bertambah seiring proses identifikasi yang masih terus berjalan," imbuh Eko.

Dirinya pun berharap, dengan adanya manfaat program BPJS Ketenagakerjaan bisa meringankan beban serta membantu perekonomian keluarga para pekerja yang menjadi korban sehingga dapat melanjutkan kehidupan dengan layak.

“Bencana ini memang menjadi pukulan berat untuk kita semua, untuk itu risiko-risiko yang mungkin terjadi khususnya kepada pekerja sebaiknya dialihkan kepada negara melalui BPJS Ketenagakerjaan, setiap pekerja memiliki hak konstitusi untuk mendapatkan jaminan sosial ketenagakerjaan," ujar Eko.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.