Sukses

Soal Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club, Hasto: Yang Ada Itu Hanya Klub Kerakyatan

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanti merespons soal wacana presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk klub presiden atau Presidential Club.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto merespons soal wacana presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk klub presiden atau Presidential Club. Hasto menegaskan, partainya tidak mengenal istilah klub lain, selain klub kerakyatab,

"Dalam sejarah dan tradisi PDIP, klub yang ada itu klub kerakyatan. Dengan petani, buruh, nelayan, anak-anak muda," kata Hasto pada wartawan dikutip, Rabu (8/5/2024).

Oleh karena itu, PDIP menilai yang lebih penting adalah klub kerakyatan bukan klub lain.

"Itulah skala prioritas klub-klub yang terus menginspirasi PDIP sebagai partai yang mencerminkan kerakyatan sebagai aspek terpenting dalam gerak nafas PDIP," katanya.

Menurut Hasto, yang paling penting adalah presiden terpilih menjalankan mandat dan tidak fokus pada klub.

"Ya kita fokus saja bahwa presiden menerima mandat yang sangat penting untuk mengatasi berbagai persoalan bangsa dan negara. Dan juga untuk membangun masa depan. Itu yang menjadi prioritas. Klub yang terpenting adalah klub dengan rakyat," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dinilai Sulit Terlaksana

Sebelumnya, Ketua Fraksi PAN DPR, Saleh Partaonan Daulay menilai rencana klub presiden sangat baik dan perlu didukung.

Namun demikian, Saleh menilai rencana wadah berkumpulnya para presiden itu akan sulit terlaksana. Sebab, selain adanya kesibukan masing-masing, agenda kebangsaan yang diusung tidak beririsan. 

"Dari pilpres kemarin aja kita sudah bisa melihat adanya perbedaan lingkup pemikiran dalam membangun Indonesia. Ada yang ingin perubahan, ada yang ingin keberlanjutan dan  penyempurnaan, serta ada yang ingin perubahan dan perbaikan. Dasar dan pokok pijakan berpikirnya juga berbeda. Semua memiliki argumen yang oleh masing-masing dinilai paling baik,” ungkapnya.

Menurut Saleh, kalaupun ada silaturrahim klub presiden, hal agak sulit dapat  dihadiri oleh semua presiden RI. Sebab, perlu usaha ekstra untuk menghadirkan semuanya. 

“Ada banyak faktor teknis, ideologis, dan sosial politik yang bisa menjadi hambatan. Semua orang bisa membaca posisi ideologis dan sosial politik semua mantan presiden kita. Kalau mau jujur, di antara mereka kadang ada persoalan komunikasi yang selama ini terkesan terputus. Dan itu tidak mudah untuk dijalin kembali,” ungkapnya.

3 dari 3 halaman

Dukung Upaya Prabowo

Meski demikian, ia menyebut pihaknya siap mendukung usaha atau upaya apapun Prabowo. 

"Tapi, kita tetap dukung semua agenda Prabowo. Semua yang baik harus tetap diupayakan terwujud. Hasilnya, nanti kita lihat. Yang penting, berusaha dan berdoa dulu,” ungkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.