Seorang Pria Menikahi Ibu Mertua Setelah Istrinya Meninggal, Bahkan Mendapat Restu Ayah Mertuanya

Kisah mengejutkan ini dimulai dengan sebuah tragedi. Sepeninggal istrinya Sikandar Yadav, ayah dua anak ini pindah bersama mertuanya di desa Heer Moti di Bihar. Seiring berjalannya waktu, hubungan antara Sikandar yang berusia 45 tahun dan ibu mertuanya, Geeta (55), berubah menjadi hubungan romantis yang mereka sembunyikan beberapa waktu yang cukup lama. 

Ketika rumor perselingkuhan rahasia mereka mulai menyebar ke seluruh desa, suami Geeta yaitu Dileshwar, menjadi semakin curiga dan suatu hari memergoki kedua sejoli itu sedang berpelukan romantis. Pria tersebut melaporkan kejadian tersebut ke Panchayat (dewan desa), dan menuntut agar masalah tersebut diselesaikan.

Setelah mendengar cerita Dileshwar, Panchayat memanggil menantunya untuk mendengarkan cerita versinya. Sikandar terang-terangan mengakui perselingkuhannya dengan ibu mendiang istrinya, dan mengaku telah jatuh cinta padanya. 

Setelah Geeta mengakui cintanya pada Sikandar, dewan setuju untuk meresmikan hubungan mereka dengan menikahkan mereka. Bahkan Dileshwar berubah pikiran setelah melihat mereka menyatakan kasih sayang satu sama lain dan membantu mengatur pernikahan.

Dalam video viral yang beredar di Twitter selama beberapa minggu, Dileshwar mengatakan kepada wartawan bahwa dia dengan senang hati mengatur pernikahan Sikandar dan Geeta. 

Video lain menunjukkan Sikandar menghiasi dahi pengantin barunya dengan sindoor, tidak hanya sekali tapi empat kali, hingga masyarakat setempat berkumpul untuk merayakan persatuan mereka.

Media India melaporkan bahwa Sikandar Yadav secara resmi membawa Geeta Devi ke rumahnya untuk menunjukkan persatuan mereka di depan umum, tetapi tidak jelas apakah Dileshwar juga akan terus tinggal bersama mereka.

Menurut Syekh Nawawi Banten, dinyatakan bahwa melanggar hukum menikahi ibu mertua. Ini disebabkan oleh status mertua sebagai mahram muabbad, yang berarti mereka adalah kerabat yang tidak dapat dinikahi selamanya oleh menantu karena ikatan pernikahan dengan anak mereka. Oleh karena itu, hukumnya diharamkan bagi seorang menantu untuk menikahi mertua, bahkan jika menantu tersebut telah bercerai dengan istrinya.

Oleh karena itu, pernikahan antara bekas mertua dan bekas menantu dianggap tidak sah atau diharamkan menurut hukum, karena menantu termasuk dalam kategori al muhaarromat, yang berarti wanita-wanita yang tidak halal untuk dinikahi.

Allah mengungkapkan dalam Al Quran bahwa pernikahan dengan mertua adalah dilarang. Ini disebabkan oleh status mertua sebagai mahram muabbad bagi menantu karena ikatan pernikahan dengan anaknya.

Menurut Ustaz Luthfi, menjawabnya adalah bisa. Karena menurutnya, ibu kandung dari seorang menantu tidak termasuk dalam kategori wanita yang diharamkan untuk dinikahi karena hubungan pernikahan.

Menurut hukum fikih dalam Islam, diharamkan menikah dengan ibu mertua. Hal ini karena menurut keyakinan tersebut, dengan dilakukannya akad nikah, mertua menjadi mahram muabbad bagi menantu, yang artinya mereka menjadi terlarang untuk dinikahi selama-lamanya. Mertua dianggap sebagai mahram bagi menantu karena adanya hubungan pernikahan dengan anaknya.