Sukses

Dishub Jakarta: 80 Persen Pemudik Sudah Kembali

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, arus lalu lintas (lalin) di Jakarta mulai kembali padat seiring dengan hari pertama masuk kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) pasca cuti Lebaran Idul Fitri 1445 H.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, arus lalu lintas (lalin) di Jakarta mulai kembali padat seiring dengan hari pertama masuk kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) pasca cuti Lebaran Idul Fitri 1445 H.

Pasalnya, kata Syafrin banyak pemudik yang sudah kembali ke Jakarta. Terlebih, kata dia pemerintah memberlakukan kombinasi masuk kerja work from home (WFH) dan work from office (WFO) bagi ASN di 16-17 April 2024.

"Yang balik dari pantauan kami sekitar 80 persen yang ke Jakarta," kata Syafrin di Balai Kota Jakarta, Selasa (16/4/2024).

Menurut Syafrin, masih tersisa 20 persen warga pemudik yang belum balik ke Jakarta. Sisanya, kata Syafrin masih menunda kepulangan ke Jakarta

"Apalagi ada pengumuman untuk hari ini sampai besok ada WFH, sehingga ada beberapa yang menunda kembali ke Jakarta dan menunggu selesai pelaksanaan WFH," ucap Syafrin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Urbanisasi

Syafrin menyampaikan, setidaknya ada 28,4 juta warga Jakarta yang melakukan perjalanan mudik pada Lebaran 2024. Hal ini, kata Syafrin tak mengherankan karena Jakarta merupakan kota besar di Tanah Air.

"Proyeksi kan 28,4 juta. Dan tentu nanti sebagai indikator kota besar Jakarta akan menarik urbanisasi," kata dia.

3 dari 3 halaman

Tak Bawa Pendatang Baru

Oleh sebab itu, Syafrin mengimbau warga pemudik yang belum balik ke Jakarta tak membawa keluarga atau sanak saudara untuk ikut menetap di Jakarta sebagai pendatang baru. Apalagi, tak memiliki keterampilan khusus.

"Kami harap, ini juga dipahami dan dilaksanakan dengan baik, sehingga kita harap dari yang berangkat 28 juta kemarin, kembali juga 28 juta atau mungkin berkurang," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.