Sukses

Pasca Serangan Udara Iran ke Israel, Kemlu Ingatkan WNI soal Penerbangan ke Timur Tengah

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) bergerak cepat untuk memberi peringatan terkait meningkatnya eskalasi kewaspadaan di Timur Tengah pascaserangan udara Iran ke wilayah Israel.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mengambil tindakan cepat untuk memberikan peringatan kepada masyarakat terkait meningkatnya kewaspadaan di Timur Tengah setelah terjadinya serangan udara Iran terhadap Israel. Peringatan ini disampaikan melalui akun Twitter resmi Kemlu RI, yaitu @kemlu_RI, dan ditujukan khusus untuk warga negara Indonesia (WNI) yang berada atau tinggal di kawasan tersebut.

Dalam pernyataannya, Kemlu RI menyampaikan bahwa mereka dan perwakilan RI di Timur Tengah terus memantau dengan cermat eskalasi yang terjadi setelah serangan Israel terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damascus dan serangan balasan Iran terhadap Israel.

Situasi keamanan yang semakin memanas di Timur Tengah telah mengakibatkan beberapa negara di kawasan tersebut melakukan pembatasan atau penutupan wilayah udara mereka untuk penerbangan komersial maupun penerbangan lainnya.

Kemlu RI memberikan imbauan kepada WNI yang berencana melakukan perjalanan melalui wilayah udara/transit bandara di negara-negara Timur Tengah untuk mengantisipasi gangguan jadwal penerbangan dan segera menghubungi maskapai penerbangan mereka untuk mendapatkan informasi terkini.

Selain itu, Kemlu RI juga kembali mengimbau seluruh WNI yang berencana bepergian ke Iran dan Israel untuk menunda rencana perjalanan mereka. Kemlu RI menutup pernyataannya dengan mengingatkan WNI agar segera menghubungi nomor hotline Perwakilan RI terdekat atau menggunakan aplikasi Safe Travel Kemlu RI jika menghadapi situasi darurat.

Dengan langkah-langkah ini, Kemlu RI berharap dapat memberikan perlindungan dan informasi yang dibutuhkan oleh WNI yang berada di Timur Tengah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Alasan Iran Luncurkan Serangan ke Israel

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Iran mengungkap alasan penyerangan balik ke Israel. Dalam pernyataan resmi yang disampaikan Kedutaan Besar Iran untuk Indonesia, disebutkan bahwa hal ini berkaitan dengan upaya membela diri.

"Pada hari ini (14 April 2024) angkatan bersenjata Republik Islam Iran dalam menjalankan hak wajarnya untuk membela diri seperti yang diatur dalam pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sebagai tanggapan pembalasan terhadap agresi militer berulang-ulang rezim Zionis," kata Kemlu Iran, dalam pernyataan yang diterima Liputan6.com dari Kedubes Iran di Jakarta, Minggu (14/4/2024).

"Langkah hari ini juga sekaligus merupakan pembalasan secara khusus terhadap serangan militer rezim Zionis pada tanggal 1 April 2024 terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus-Suriah," jelas Kemlu Iran.

Kemlu Iran juga menyatakan bahwa pihaknya mempergunakan kesempatan ini untuk menekankan kembali kepatuhannya terhadap prinsip-prinsip dan tujuan Piagam PBB serta hukum internasional.

"Begitu juga Iran menegaskan tekad tegasnya untuk mempertahankan kedaulatan, integritas wilayah, dan kepentingan nasionalnya terhadap berbagai bentuk penggunaan ilegal kekuatan dan agresi," ungkap Kemlu Iran.

Kemlu Iran meyakini, tindakan defensif Republik Islam Iran dalam menjalankan haknya untuk membela diri menunjukkan pendekatan bertanggung jawab Iran terhadap perdamaian dan keamanan regional dan internasional pada saat tindakan ilegal dan genosida yang dilakukan oleh rezim apartheid Zionis terhadap bangsa Palestina.

"Apa bila diperlukan maka Republik Islam Iran tidak akan ragu untuk mengambil tindakan yang lebih defensif untuk melindungi kepentingan sahnya dari tindakan militer agresif dan penggunaan kekuatan ilegal," Kemlu Iran menandasi.

 

3 dari 4 halaman

Iran vs Israel Memanas, Kekuatan Militer Kedua Negara Kalah jika Lawan Indonesia

Sebelumnya, Iran pada Sabtu malam 13 April 2024 meluncurkan serangan balasan ke arah Israel. Demikian diumumkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Dikutip dari Kanal Global Liputan6.com, IDF menyatakan Iran meluncurkan drone "dari dalam wilayahnya menuju Israel."

"IDF dalam keadaan siaga tinggi dan terus memantau situasi operasional," sebut IDF seperti dilansir CBS News, Minggu (14/4/2024).

"Array Pertahanan Udara IDF dalam keadaan siaga tinggi, bersama dengan jet tempur IAF dan kapal Angkatan Laut Israel yang sedang menjalankan misi pertahanan di wilayah udara Israel. IDF memantau semua target."

Lantas bagaimana peta kekuatan militer Israel dan Iran jika dibandingkan Indonesia? Berikut ulasannya:

Mengutip dari laman globalfirepower, dari 145 negara, kekuatan militer Indonesia berada di peringkat 13 dunia di 2024. Kekuatan militer Indonesia ini mengalahkan negara seperti Israel dan Iran yang berada di peringkat 17 dan 14.

Sementara nomor satu masih diduduki Amerika Serikat, nomor dua oleh Rusia, dan nomor tiga adalah China.

Jika ditelisik, kekuatan utama pertahanan Indonesia adalah jumlah pasukan militernya. Tercatat, militer Indonesia berjumlah 1.050.000 orang, dimana personel aktif sebesar 400 ribu orang.

Untuk Angkatan Udara, Tercatat Indonesia memiliki 474 pesawat tempur, dimana dari jumlah tersebut sudah termasuk 41 Fighter dan 37 Attack Helicopters

Untuk Angkatan Laut, Indonesia tercatat memiliki sebanyak 333 aset. Dimana diantaranya termasuk 8 kapal perang jenis frigates, 25 jenis corvettes dan 4 kapal selam.

Sedangkan untuk Angkatan Darat, militer Indonesia memiliki 313 tank, 11.604 kendaraan tempur, 153 self-propelled artillery, 414 towed artillery dan 63 rocket projectors.

Dari sekian banyak alutsista tersebut, hal yang tidak kalah penting adalah kemampuan Indonesia dalam memproduksi minyak. Di sini, tercatat Indonesia mampu memproduksi 845 ribu barel minyak per hari.

 

4 dari 4 halaman

Kekuatan Militer Israel dan Iran

Kekuatan Militer Israel

Untuk tahun 2024, Israel berada di peringkat 17 dari 145 negara yang dipertimbangkan untuk tinjauan tahunan Global Fire Power (GFP).

Dalam data Global Fire Power terlihat bahwa Israel memiliki 170 ribu tentara aktif dan kurang lebih 465 ribu tentara cadangan.

Negara tersebut memiliki 612 pesawat terbang dan 241 jet tempur. Selain itu juga memiliki 146 helikopter dan 48 Helikopter tempur atau penyerang.

Sedangkan kendaraan lapis baja yang dimiliki oleh Israel mencapai 43 ribu. Untuk mobil pelontar roket mencapai 300 buah.

Kekuatan Militer Iran

Sementara itu, Iran berada di peringkat 14 dari 145 negara yang dipertimbangkan untuk tinjauan tahunan Global Fire Power (GFP). Ini artinya Iran lebih unggul dibandingkan Israel.

Dalam data Global Fire Power, keunggulan tersebyt terlihat dari jumlah tentara aktif yang memiliki Iran sebanyak 610 ribu dan kurang lebih 350 ribu tentara cadangan.

Negara tersebut memiliki 551 pesawat terbang dan 186 jet tempur. Selain itu juga memiliki 129 helikopter dan 13 Helikopter tempur atau penyerang.

Sedangkan kendaraan lapis baja yang dimiliki oleh militer Iran mencapai 65 ribu. Untuk mobil pelontar roket mencapai 2.050 buah.

<p>Infografis Ragam Tanggapan Perang Israel-Hamas Lewati 100 Hari. (Liputan6.com/Abdillah)</p>

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.