Sukses

Polri Terjunkan 155.165 Personel Kawal Mudik Lebaran Lewat Operasi Ketupat 2024

Sebanyak 155.165 personel polisi pun diturunkan demi memberikan rasa aman bagi masyarakat mengawal kondusivitas arus mudik dan balik lebaran Idulfitri 1445 H lewat Operasi Ketupat 2024.

Liputan6.com, Jakarta - TNI-Polri bersinergi mengawal kondusivitas arus mudik dan balik lebaran Idulfitri 1445 H lewat Operasi Ketupat 2024. Sebanyak 155.165 personel polisi pun diturunkan demi memberikan rasa aman bagi masyarakat yang pulang ke kampung halaman.

"Untuk menjawab tantangan ini TNI-Polri bersama stakeholder terkait melaksanakan operasi terpusat dengan sandi Ketupat 2024 yang melibatkan 155.165 personel selama 13 hari, dari tanggal 4 sampai dengan 16 April 2024," ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2024 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2024).

Menurut Listyo, Polri tidak menutup kemungkinan jumlah personel yang diturunkan dapat bertambah dengan mempertimbangkan situasi dinamis di lapangan.

Dia menyebut, evaluasi akan terus dilakukan demi mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan selama arus mudik dan balik lebaran 2024.

"Apabila kami kurang bisa meminta bantuan kepada Bapak Panglima, sehingga strategi ataupun pelayanan arus mudik dan balik betul-betul bisa terlaksana dengan aman dan baik," ucap Listyo.

Dia pun mengimbau masyarakat agar dapat menggunakan setiap jalur alternatif daerah penyeberangan yang telah disiapkan petugas. Selain itu, kata Listyo, masih ada kecenderungan masyarakat memanfaatkan momen mudik lebaran di malam hari.

"Tentunya dalam kesempatan ini kita juga mengimbau bahwa siang juga waktunya cukup lenggang, dan tentunya juga bisa mengurangi antrean yang cukup panjang. Dan apabila ada kekhawatiran terkait dengan masalah kerawanan di jalan, silahkan dilaporkan. Kami Polri siap akan melakukan pengawalan," tandas Listyo.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

TNI Siap Dukung

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menambahkan, pihaknya sangat siap mendukung pengamanan selama momen Hari Raya Idul Fitri 1445 H dan bersinergi bersama Polri, untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

"Dalam pelaksanaan operasi ketupat 2024, TNI menyiapkan 67.955 prajurit siap gerak untuk mendukung Polri dan TNI akan membantu di pusat keramaian, tempat ibadah, bandara, pelabuhan, penyebrangan laut, terminal bus, stasiun KA, tempat peristirahatan mudik, mall, pasar, tempat rekreasi, dan sarana umum lainnya," kata Agus.

Selain itu, TNI juga menyiapkan alutsista sesuai kebutuhan pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1445 H dan arus mudik lebaran, antara lain angkutan laut KRI jenis LPD dan ADRI, Angkatan udara yakni pesawat C130 Hercules, serta angkatan darat dengan truk satuan TNI.

"Kemudian helikopter TNI untuk mengevakuasi medis darurat. Mobil derek di satuan-satuan peralatan TNI untuk mengantisipasi kecelakaan dan kemacetan lalin. Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah berpartisipasi aktif dalam apel ini, dalam rangka pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1445 H tahun 2024," Agus menandaskan.

3 dari 4 halaman

Pimpin Apel Operasi Ketupat 2024, Kapolri: Arus Mudik Tahun Ini Diprediksi Naik 56,4 Persen

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2024 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Dalam kesempatan itu, dia mengulas kesiapan jajaran dalam rangka menghadapi arus mudik lebaran yang diprediksi meningkat hingga 56,4 persen dibandingkan tahun 2023.

"Berdasarkan survei Kemenhub RI tahun 2024 diperkirakan terdapat potensi pergerakan masyarakat sebesar 193,6 juta atau meningkat 56,4 persen dibandingkan tahun 2023, oleh karena itu, Bapak Presiden Joko Widodo menekankan bahwa mudik tahun ini adalah mudik yang akan sangat besar sekali kenaikannya, mencapai 56 persen dibandingkan tahun yang lalu," tutur Listyo di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2024).

Sesuai dengan arahan Presiden, Listyo meneruskan imbauan dan mengajak masyarakat untuk dapat mudik lebih awal. Tentunya, pelaksanaan dan pengamanan arus mudik dan balik akan menjadi fokus utama agar dapat terlaksana dengan baik.

"Untuk menjawab tantangan ini, TNI-Polri bersama stake holder terkait melaksanakan operasi terpusat dengan sandi Ketupat 2024 yang melibatkan 155.165 personel selama 13 hari dari tanggal 4 sampai dengan 16 April 2024. Operasi ini telah diawali KRYD 28 Maret sampai 3 April 2024, dan akan dilanjutkan pasca operasi tanggal 17 sampai dengan 23 April 2024," kata Kapolri.

4 dari 4 halaman

Keluarkan SKB

Dalam Operasi Ketupat 2024, TNI-Polri bersama pihak terkait lainnya menyiapkan sebanyak 5.784 pos, yang terdiri dari 3.772 Pos Pengamanan, 1.532 Pos Pelayanan, dan 480 Pos Terpadu dalam rangka pelayanan serta pengamanan.

"Utamanya pada jalur-jalur rawan seperti kemacetan, kecelakaan, kriminalitas dan bencana alam, serta di pusat-pusat keramaian. Tentunya pos-pos yang digelar harus mampu memberikan pelayanan prima dan pelayanan optimal," kata dia.

Menurut Listyo, Polri bersama dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR juga kembali mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang pengaturan lalu lintas jalan serta penyeberangan selama masa arus mudik dan arus balik angkutan lebaran 2024.

"Kebijakan ini diharapkan mampu mendukung keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran, dan kenyamanan arus lalu lintas melalui pengaturan operasional angkutan barang sistem one way dan contraflow, penerapan ganjil genap, ketentuan penyebarangan, delaying sisyem dan buffer zone hhingga penundaan proyek konstruksi," ungkapnya.

Dia pun memerintahkan seluruh anggota untuk memahami dan mengimplementasikan SKB yang telah diberlakukan dengan baik, serta trus mensosialisasikan kepada masyarakat. Untuk penggunaan jalan tol dan arteri pun harus cermat dalam hal pemeriksaan kesiapan infrastruktur dan moda transportasi yg akan digunakan pemudik.

"Reduksi faktor-faktor potensi kerawanan dan sumbatan di jalan raya. Terapkan rekayasa lalu lintas secara terukur dan terkoordinasi, dan apabila masyarakat merasa khawatir terdapat gangguan kejahatan dalam perjalananya, maka Polri saya minta untuk siap mengawal dan memberikan rasa aman. Sinergi dan koordinasi antara Satgas Pusat, Satgas Daerah, dan stakeholder terkait harus terus berjalan optimal sehingga pengguna jalan benar-benar merasa aman dan nyaman,” terang Listyo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.