Sukses

Dishub DKI Jakarta Prediksi Puncak Arus Mudik Lebaran 2024 Berlangsung pada 8 April 2024

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo, memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2024 bakal berlangsung pada 8 April mendatang. Hal itu, kata Syafrin berlangsung H-3 Lebaran.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo, memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2024 bakal berlangsung pada 8 April mendatang. Hal itu, kata Syafrin berlangsung H-3 Lebaran.

"Puncak mudik tahun ini kami proyeksikan pada tanggal 8 April, hari Senin. Karena perkiraan lebaran kan tanggal 10 April, biasanya masyarakat akan berduyun-duyun untuk mudik itu H-3," kata Syafrin saat dikonfirmasi, dikutip Selasa (26/3/2024).

Oleh sebab itu, Dishub DKI Jakarta akan bersiaga untuk mengamankan puncak arus mudik. Persiapan akan dilakukan beberapa hari sebelum Lebaran atau tepatnya pada Jumat 5 Maret 2024 sebelum libur lebaran.

"Kami mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang pada tanggal 6 April, sejak Jumat malam. Kami antisipasi, baik di ruas jalan dengan menyiapkan petugas maupun di terminal," ucap Syafrin.

Diketahui, Pemprov DKI Jakarta juga memaksimalkan sejumlah terminal untuk mudik Lebaran 2024. Setidaknya, ada empat terminal utama yang disiapkan Dishub DKI Jakarta antara lain, Terminal Pulo Gebang, Kampung Rambutan, Kalideres, dan Grogol.

Selain itu, dalam program mudik gratis Pemprov DKI Jakarta, total ada 2.258 unit bus dari 152 Perusahaan Otobus (PO) yang disiapkan Dishub DKI Jakarta. Lalu, juga disiapkan 150 unit bus cadangan untuk mengantisipasi membludaknya jumlah pemudik.

"Untuk mengantisipasi terjadi lonjakan seperti tahun lalu, kami tetap sediakan bus cadangan, kami siapkan 150 unit bus bantuan yang nantinya membackup bus reguler yang sekarang ada," ujar Syafrin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Polri Siagakan 155.165 Ribu Personel Amankan Arus Mudik Lebaran

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengaku sudah mempersiapkan strategi untuk mengamankan momentum arus mudik Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah melalui Operasi Ketupat 2024.

Berdasarkan hasil pemetaan, diketahui jumlah pemudik Lebaran Idul Fitri 2024 ini diprediksi meningkat hingga 50 persen dari tahun lalu. Sehingga rekayasa lalu lintas untuk mencegah kemacetan saat arus mudik harus dilakukan.

Kita mempersiapkan strategi terkait rekayasa lalu lintas, termasuk didahului survei di jalur Bandung sampai Jawa Timur untuk mengetahui titik-titik mana saja yang harus diperbaiki, mulai dari jalur yang mengalami kerusakan dan juga jalur yang harus ditambah marka jalan, juga wilayah rawan. Ini penting karena secara statistik terjadi penurunan laka lantas,” kata Sigit saat jumpa pers di Gedung Hotel Bidakara Jakarta, Senin (25/3/2024).

Dia menambahkan, total personel yang disiagakan dalam Operasi Ketupat 2024 ini berjumlah 155.165 ribu orang. Jumlah tersebut termasuk anggota dari stake holder terkait yang jumlahnya mencapai 69.969 personel.

"Penggelaran pasukan merupakan penggelaran yang cukup besar, kurang lebih 155.165 personel yang terlibat, di dalamnya ada stakeholder terkait sejumlah 69.969 personel,” ucap Kapolri Sigit.

3 dari 3 halaman

Siapkan Jalur Alternatif Antisipasi Wilayah Banjir

Sigit mengungkap, selain menyiagakan personel, Polri juga menyiapkan jalur-jalur alternatif selama arus mudik Lebaran 2024. Khususnya untuk menghindari jalur yang dilaporkan tergenang banjir seperti di wilayah Jawa Tengah.

“Kita siapkan titik alternatif, ada 116 yang terdeteksi dan kita siapkan 112 titik alternatif dan ini tentunya kita akan kita sosialisasikan hingga masyarakat bisa menyadari titik titik yang terendam banjir,” ungkap jenderal polisi bintang empat ini.

Sebagai informasi, Operasi Ketupat 2024 akan berlangsung selama 13 hari, yakni dimulai pada 4 April dan berakhir pada 16 April 2024. 

Kemudian, untuk mengantisipasi tingginya jumlah pemudik, pemerintah akan mendirikan 5.784 pos pengamanan dan pelayanan terpadu yang dilengkapi dengan lintas satuan seperti Kementerian Kesehatan, Basarnas, dan BNPB.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.