Sukses

Mahfud MD Mundur, Disebut Ingin Perlihatkan Sikap Menjunjung Tinggi Etika Politik

Mahfud MD secara resmi telah menyampaikan surat pengunduran dirinya, sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum Keamanan (Menko Polhukam) kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta Mahfud MD secara resmi telah menyampaikan surat pengunduran dirinya, sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum Keamanan (Menko Polhukam) kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Terkait hal itu, Pengamat politik Airlangga Pribadi Kusman memandang, langkah Mahfud MD mundur dari jabatan Menkopolhukam RI adalah sebagai bentuk kesadaran etika, di mana terkesan ingin menunjukkan sikap yang sesungguhnya kepada pemerintahan saat ini.

Dia mencontohkan bagaimana polemik keputusan Mahkamah Konstitusi yang membuat Gibran Rakabuming Raka melenggang maju sebagai cawapres. Hal inilah yang ingin ditunjukkan Mahfud, bagaimana tentang menjaga etika tersebut.

"Ketika hukum telah diletakkan di bawah kekuasaan, Prof Mahfud yang merupakan professor tata negara dan memiliki kesadaran etika yang tinggi, hendak menunjukkan sikap penolakannya terhadap corak pemerintahan seperti itu," kata Airlangga seperti dikutip, Jumat (1/2/2024).

Akademisi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu mengungkapkan, Mahfud MD memberi contoh apa yang dilakukannya, seharusnya ditiru oleh para elite lainnya.

"Berkompetisi secara fair dan tidak menggantungkan diri pada fasilitas negara," tegasnya.

Mahfud MD, lanjut Airlangga, hendak menunjukkan posisi dirinya yang menolak kecenderungan hipokrisi atau kemunafikan dari kekuasaan yang tampil dalam kabinet saat ini.

"Hal ini menunjukkan bahwa dirinya berpisah dengan tendensi tersebut, serta akan bertarung dalam Pilpres dalam posisi yang all out berhadap-hadapan dengan paslon yang cenderung didukung oleh negara yakni pasangan 02," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bisa Memicu Gelombang

Airlangga memprediksi, bahwa sikap Mahfud itu pada akhirnya akan menjadi sebuah gelombang gerakan di kabinet.

Ia menduga langkah Mahfud akan diikuti oleh para menteri kabinet lainnya yang tidak tahan dengan kondisi pemerintahan yang tak menghargai etika.

"Sepertinya langkah ini akan juga diikuti oleh para menteri yang selama ini memendam kegusaran yang sama dengan situasi di istana seperti Prof Mahfud," pungkasnya.

 

3 dari 3 halaman

Jokowi soal Kondisi Kabinet: Tak Ada Masalah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan tidak ada masalah dalam kabinet Indonesia Maju (KIM) yang dipimpinnya, usai mundurnya Mahfud Md dari jabatan Menko Polhukam. Menurut Jokowi, para menteri masih fokus bekerja baik di kantor maupun kunjungan ke daerah.

"Wong kabinet biasa-biasa saja, biasa-biasa saja, enggak ada masalah. Yang kerja ya kerja, yang kunjungan ke daerah, kunjungan ke daerah," jelas Jokowi di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara, Jumat (2/2/2024).

"Saya pun sama, saya rapat di Jakarta dan juga di daerah, ada undangan seperti pagi hari ini Kongres ke-16 GP Ansor," sambungnya.

Dia juga membantah soal suasana di kabinet yang tak lagi nyaman jelang Pemilu 2024. Jokowi menyebut perbedaan pilihan politik merupakan hal biasa dan tak perlu dibesar-besarkan.

"Biasa saja, bahwa ada perbedaan pilihan itu demokrasi, tidak perlu dibesar-besarkan," ujar Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.