Sukses

Gerakan Moral Relawan Prabowo: 'Pemilu Damai Pemilih Pandai'

Relawan Prabowo (REPRO) gerakan moral Pemilu Damai Pemilih Pandai atau #PDPP.

Liputan6.com, Jakarta Guna menjaga agar kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berlangsung damai, aman, transparan, serta bebas dari konflik, Relawan Prabowo (REPRO) gerakan moral Pemilu Damai Pemilih Pandai atau #PDPP.

Sekjen Relawan Prabowo (REPRO), Arya Sadhana mengatakan bahwa semua pihak wajib bertanggung jawab untuk menciptakan suasana pemilu yang riang gembira. Menurutnya, pemilu merupakan sebuah pesta demokrasi yang patut dirayakan.

"Gerakan moral ini mengajak para pemilih, terutama para pemilih muda, untuk menciptakan pemilu yang damai dengan cara menjadi pemilih pandai," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (29/12/2023).

Di sisi lain, Arya menilai, salah satu hal yang patut dihindari saat pemilu berlangsung adalah penyebaran berita bohong atau hoaks yang dapat menjadi ancaman serius terhadap integritas proses tersebut. Ia pun mengungkapkan bahwa hoaks itu pun dapat menyebar cepat melalui media sosial.

“Itu dapat merusak citra calon, memengaruhi persepsi pemilih, menciptakan ketegangan sosial dan politik, dan bahkan menggoyahkan dasar demokrasi itu sendiri,” ujarnya.

“Parahnya lagi, pertumbuhan hoaks ini cukup pesat," imbuh Arya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ajak Memilah dan Memilih Informasi

Arya membeberkan, berdasarkan catatan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, terdapat 10 hoaks yang berkaitan dengan pemilu sepanjang 2022. Ia menyebut, sejak Januari 2023 hingga 26 Oktober 2023, jumlah itu melonjak menjadi 91 isu hoaks pemilu dan terjadi peningkatan hampir 10 kali lipat isu hoaks dibandingkan tahun lalu.

"Tentu, melawan bahaya hoaks adalah tanggung jawab bersama karena itu adalah upaya menjaga integritas pemilihan umum dan demokrasi," bebernya.

“Itulah sebabnya, gerakan moral #PDPP hadir untuk mengajak masyarakat memilah dan memilih informasi yang banyak beredar, agar tercipta pemilu dan demokrasi yang baik,” jelas Arya.

Selain itu, dirinya mengatakan, literasi digital menjadi suatu hal yang penting agar masyarakat bisa mengenali dan menghindari hoaks.

“Kami sangat berharap, gerakan moral Pemilu Damai Pemilih Pandai ini dapat membantu terciptanya masyarakat yang cerdas demi menyongsong era Indonesia Emas," kata mantan aktivis 1998 itu.

3 dari 3 halaman

Generasi Muda Mainkan Peran Penting

Arya menyebut bahwa apa yang dilakukan REPRO sangat penting untuk mereka yang termasuk ke dalam pemilih muda berkategori milenial dan Generasi Z. Baginya, mereka adalah generasi penerus yang memainkan peran penting bukan hanya untuk saat ini, tapi juga untuk masa depan bangsa.

“Kami REPRO yang telah tersebar di 24 provinsi melihat, keberhasilan pembangunan Indonesia di masa depan adalah buah dari keputusan yang dibuat oleh milenial dan Generasi Z saat ini,” sebutnya.

“Terutama dalam hal memilih pemimpin melalui pemilu," imbuh Arya.

Di sisi lain, dirinya juga mengungkapkan, Indonesia akan menghadapi banyak tantangan di tingkat regional atau global dalam 10 tahun ke depan. Untuk itu, Arya menyebut, Prabowo Subianto adalah pilihan yang tepat untuk menjawab tantangan tersebut.

"Pada saat yang krusial dan penuh disrupsi ini, Indonesia sangat memerlukan sosok pemimpin yang tegas dan dapat memberi inspirasi. Prabowo Subianto adalah pilihan tepat untuk menjawab semua tantangan zaman," ungkap Arya.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini