Sukses

Otorita IKN: Roh Pembangunan di IKN Tidak Lepas dari Pelestarian Budaya

Deputi Bidang Sosial dan Budaya Otorita IKN, Alimuddin, menegaskan bahwa roh dari pembangunan di Nusantara merupakan kebudayaan.

Liputan6.com, Jakarta Deputi Bidang Sosial dan Budaya Otorita IKN, Alimuddin, menegaskan bahwa roh dari pembangunan di Nusantara merupakan kebudayaan. Oleh karena itu, ia mengatakan, Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) berkomitmen untuk melestarikan dan mengembangkan olahraga tradisional di IKN secara nasional serta internasional.

“Pembangunan di IKN tidak bisa lepas dari pelestarian budaya, rohnya ada di sini. Penting untuk dikembangkan dengan pembinaan sejak usia dini serta meningkatkan engagement," tegasnya beberapa waktu lalu.

"Kami juga tidak hanya mendukung secara verbal. Kami akan siapkan berbagai media fasilitator bagi teman-teman peserta yang ingin menjadi pelatih sumpit di tingkat sekolah,” ucap Alimudin.

Sebagai informasi, untuk melestarikan budaya yang ada di IKN, Otorita IKN menggelar Nusantara Sumpit Open 2023 yang diikuti oleh 165 peserta dari seluruh Kalimantan. Turnamen ini merupakan turnamen akbar pertama di Nusantara yang mengundang semua atlet sumpit dari berbagai daerah di Kalimantan.

Selain pelestarian budaya tradisional, kejuaraan tersebut juga diharapkan dapat menarik minat wisatawan berkunjung ke Kota Nusantara, ibu kota masa depan Indonesia yang dibangun di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peran Masyarakat Lokal

Sebelumnya, Alimuddin menilai bahwa keberlangsungan pembangunan IKN tidak lepas dari peran masyarakat lokal, termasuk masyarakat adat di Kaltim. Baginya, Kaltim merupakan provinsi dengan suku, budaya dan adat yang sangat beragam, mulai dari suku asli Kalimantan seperti Banjar, Kutai, dan dayak yang beragam jenisnya.

"Itulah mengapa penting untuk membangun komunikasi dengan masyarakat adat Kaltim untuk terlibat serta dalam pembangunan IKN. Kami mengupayakan perekatan budaya," ujarnya, Sabtu (11/11/2023).

"Ini karena kita akan kedatangan banyak orang dan banyak budaya yang akan masuk. Kalau kita tidak dekatkan, nanti budaya tergerus," jelas Alimudin.

Ia pun menuturkan bahwa Otorita IKN melihat bahwa pembangunan IKN tak dapat lepas dari kebudayaan.

"Tapi IKN bukan hanya milik Kaltim saja, ini milik Indonesia, tapi budaya lokal Kalimantan ini adalah bagian dari budayanya Kaltim. Terlebih hingga seperti sekarang, Kaltim tak bisa lepas dari sejarah, termasuk budaya," tutur Alimudin.

"Jika ada yang tidak sesuai maka kita berusaha eliminir. Kita kembalikan seperti semula. Budaya jadi wahana pembauran sosial," jelasnya.

Alimudin menegaskan, jika budaya dan pembauran ini berjalan dengan baik, itu akan berdampak baik terhadap pembangunan IKN, maka proses pembangunan akan lancar.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini