Sukses

Mensos Yakin Kerajinan Tembikar Mampu Tingkatkan Perekonomian Masyarakat Papua

Risma mengatakan, sejak empat bulan lalu telah meminta untuk mendorong pengrajin tembikar masyarakat papua. Hal itu dilakukan untuk mendorong pengrajin tembikar mampu menghasilkan karya sendiri yang diproduksi langsung masyarakat papua.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Sosial (Kemensos) berusaha meningkatkan perekonomian masyarakat Papua, salah satunya memberikan pelatihan pengolahan tembikar. Hal itu dilakukan langsung oleh Menteri Sosial, Tri Rismaharini saat mendatangi Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Jayapura, Papua.

Risma mengatakan, sejak empat bulan lalu telah meminta untuk mendorong pengrajin tembikar masyarakat papua. Hal itu dilakukan untuk mendorong pengrajin tembikar mampu menghasilkan karya sendiri yang diproduksi langsung masyarakat papua.

“Akhirnya mereka diberikan pelatihan dan mampu menghasilkan karya tembikar, ini hasilnya bagus loh,” ujar Risma, kamis (14/12/2023).

Sebanyak 34 orang yang berasal kampung Abar Sentani dan Kampung Kayo Batu diberikan pelatihan. Masyarakat di dua kampung tersebut memiliki kemampuan tradisional membuat tembikar dan gerabah, memanfaatkan sumber daya alam tanah di kampung sebagai bahan baku.

“Pelatihan ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat papua yang memiliki kemampuan membuat tembikar,” ucap Risma.

Risma mencontohkan, dahulu pasokan ayam petelur di daerah papua hampir 90 persen didapat dari wilayah Jawa. Kemensos mencoba memberikan training masyarakat papua menjadi peternak ayam petelur.

“Sekarang 85 persen telur sudah di produksi di beberapa wilayah papua. Artinya papua sudah mulai bisa mandiri, begitupun dengan tembikar menjadi salah satu yang sedang didorong Kemensos untuk menghasilkan karya sendiri,” ungkap Risma.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tradisi Tembikar Papua

Risma menjelaskan, Papua memiliki tradisi upacara atau mas kawin yang menggunakan tembikar diambil dari daerah lain. Untuk itu, Kemensos mendorong masyarakat papua memproduksi tembikar sendiri dengan dibantu alat pendukung pembuatan tembikar.

“Mereka sudah berani mengimprovisasi olahan tembikar, aku yakin pelatihnya mengajarinya lurus-lurus saja, tapi mereka berani berimprovisasi, ini lebih bagus dari wilayah lain,” jelas Risma.

Kemensos memberikan pelatihan untuk meningkatkan talenta dan kemampuan improvisasi masyarakat papua. Bahkan beberapa hasil karya pelatihan menunjukkan ciri khas papua, mulai dari burung cendrawasih dan sejumlah bentuk lainnya.

“Ini lukisannya yang aku dapat waktu itu, lukisannya tidak sebagus ini, ini lukisannya benar-benar bagus. Artinya mereka semua punya talenta. Hanya saja tinggal memoles dan memberikan alat karena mereka memiliki keterbatasan alat,” ungkap Risma.

 

3 dari 3 halaman

Beri Bantuan Alat Produksi Tembikar

Untuk membantu meningkatkan produksi tembikar, Kemensos memberikan bantuan sejumlah alat guna meningkatkan produksi tembikar. Adapun alat yang diberikan berupa Oven untuk membakar keramik,Pottery Wheel, Banding Wheel, Glasir transparant,white glossy, transparant glossy 900 Celcius, compresor, spray gun Meiji, dan tabung gas elpiji.

“Kita poles sedikit, nanti mereka bisa jalan untuk produksi,” terang Risma.

Para pengrajin tembikar di wilayah Papua mengalami kendala dalam memasarkan produk tembikar Papua. Kemensos berencana akan membantu memasarkan produksi tembikar Papua.

“Saya berusaha memasarkan produksi mereka,” pungkas Risma.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.