Sukses

Momen Mahfud Md Nyanyikan 2 Lagu Madura di Istigasah Kebangsaan, Sumenep

Ada dua lagu berbahasa Madura dinyanyikan Mahfud bersama massa yang menghadiri acara tersebut, yakni lagu "Tanduk Majang" dan "Pajjar Laggu".

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menunjukkan kepada publik bahwa dirinya merupakan warga asli Madura dengan menyanyikan lagu daerah saat menghadiri acara istigasah kebangsaan di Stadion A Yani Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Sabtu malam, 18 November 2023 kemarin. 

Ada dua lagu berbahasa Madura dinyanyikan Mahfud bersama massa yang menghadiri acara tersebut, yakni lagu "Tanduk Majang" dan "Pajjar Laggu".

"Terbukti kan saya asli Madura. Orang Madura juga senang bershalawat," kata Menko Polhukam dengan berbahasa Madura di hadapan peserta istigasah dilansir Antara, Minggu (19/11/2023). 

Setelah itu, baru Mahfud menyampaikan orasi kebangsaan yang mengupas beberapa hal. Di antaranya maraknya korupsi, penegakan supremasi hukum dan konstitusi, dan konflik sejumlah negara di luar negeri.

Menkopolhukam datang ke Sumenep sebagai bagian dari kunjungan kerja ke Pulau Madura.

Sebelum ke Sumenep, Mahfud terlebih dahulu menghadiri acara istigasah yang digelar Ikatan Keluarga Madura (IKAMA) di Kabupaten Bangkalan, lalu menggelar ziarah ke makam ayahnya di Pamekasan sebelum akhirnya menghadiri acara istigasah kebangsaan di Kabupaten Sumenep.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mahfud Md Serukan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Politik

Pada kesempatan yang sama Mahfud juga menyampaikan pentingnya menciptakan Pemilu damai, dengan cara menghargai perbedaan pilihan politik.

Seperti diketahui, Mahfud resmi ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sebagai Calon Wakil Presiden Republik Indonesia berpasangan dengan Ganjar Pranowo, pada 13 November 2023. 

Keduanya diusung oleh koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Hati Nurani Rakyat, dan Partai Persatuan Indonesia.

Calon lain yang telah ditetapkan KPU dan akan bersaing memperebutkan dukungan masyarakat pada Pemilu 2024 adalah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

PDIP Mulai Resmikan Posko Gotong Royong Pemilu Jurdil di Seluruh Indonesia

Sementara itu, PDI Perjuangan (PDIP) memulai rangkaian peresmian Posko Gotong Royong Pengawalan Pemilu Jujur Adil (Jurdil) Tahun 2024 Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia.

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto, ditemani oleh Wakil Bendahara PDIP Rudianto Tjen, berangkat ke Palu, Sulawesi Tengah, pada Minggu (19/11/2023), dalam rangka kegiatan tersebut.

Keduanya disambut oleh jajaran pengurus dan kader yang dipimpin Ketua DPD PDIP Sulawesi Tengah (Sulteng) H Muharram Nurdin. Tarian adat selamat datang khas Palu, Peula Cinde, didendangkan.

Usai penyambutan, Hasto bergerak ke Desa Kabobona, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulaweai Tengah, untuk menandai peresmian posko gotong royong dimaksud. Wakil Bupati Sigi yang juga kader PDIP Samuel Yansen Pongi hadir disitu

“Hari ini secara serentak diresmikan Posko Gotong Royong Pemilu Jurdil, dan dari Palu. Ini menunjukkan kuatnya partisipasi masyarakat, terbukti ada Bung Ilham yang bekerja sama untuk mendirikan posko gotong royong ini, guna memantau seluruh tahapan tahapan Pemilu agar berjalan dengan baik, jauh dari intimidasi, jauh dari penggunaan politik uang, termasuk dari atribut penggunaan kampanye yang dipasang dengan cara-cara yang sangat misterius,” tutur Hasto.

 

3 dari 3 halaman

Pemilu yang Adil Penting

Hasto juga kembali menekankan bahwa pemilu jurdil menjadi sangat penting karena Indonesia harus memastikan pemimpin ke depan adalah pemimpin yang benar-benar bekerja dengan benar.

“Memastikan pemilu yang jurdil ini akan merepresentasikan tentang pentingnya hadir pemimpin yang betul-betul bertanggung jawab bagi masa depan kita,” kata Hasto.

“Apakah ini terkait intimidasi dan tekanan terhadap kerja pemenangan Ganjar-Mahfud MD?” Tanya wartawan.

Menjawab itu, Hasto mengatakan mau tak mau rakyat mendengar ketika baliho Ganjar-Mahfid diturunkan, dan mulai muncul intimidasi, mulai muncul suara-suara penggunaan instrumen negara. Pada saat bersamaan rakyat bisa melihat ada baliho yang muncul secara misterius bagi partai yang belum lama berdiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini