Sukses

Masih Darurat Sampah, Ini Upaya Pemkot Bandung Tangani Persoalan Overload TPS

Pemerintah Kota Bandung melakukan berbagai langkah untuk menangani persoalan sampah yang overload di Tempat Pembuangan Sementara (TPS).

Liputan6.com, Bandung Persoalan sampah yang masih overload di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) membuat Pemerintah Kota Bandung bergerak cepat melakukan berbagai langkah penanganan. Di samping mendorong seluruh cluster pengelolaan sampah, Pemkot juga merencakan pembukaan TPS baru hingga akan menebeng di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cibeureum Kabupaten Sumedang. 

Kepala Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Dudi Prayudi mengatakan, beberapa TPS sudah banyak yang mengalami overload. Dari 135 TPS yang ada di Kota Bandung, 15 diantaranya overload. 

"Kondisinya gitu yah, jadi saat ini kondisi di Kota Bandung masih darurat sampah, karena ada beberapa TPS yang overload. Sekarang tercatat ada sekitar 15 yah per hari ini TPS yang overload dari 135 TPS," ujar Dudi beberapa waktu lalu. 

Sebagai upaya mengatasi masalah itu, Dudi mengatakan pihaknya berencana untuk membuat TPS Gedebage sebagai pusat pengolahan sampah organik yang bertujuan untuk menekan angka ritase sampah ke TPA Sarimukti.

"Bulan Desember ini kita berharap rencana ini bisa dioperasionalkan, sehingga proses penormalannya bisa lebih cepat. Jadi nanti kami akan membuat pengolahan organik di situ, dengan menempatkan mesin gibrik yang sudah dibeli," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pertimbangkan Pakai TPSA Cibeureum

Sementara itu, Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengaku saat ini tengah berkoordinasi dengan Pemkab Sumedang untuk menggunakan TPSA Cibeureum.

"Ada opsi lain di Sumedang (TPSA Cibeureum) mudah-mudah disetujui Pj Bupati karena sudah menumpuk (sampah) banyak," katanya saat memimpin Rapat Pimpinan di Balai Kota Bandung, Kamis 2 November 2023.

Selain membuka peluang pembuangan di hilir, Bambang terus mendorong adanya peningkatan pengolahan sampah mandiri di berbagai cluster sebagai upaya penanggulangan di hulu.

"Kita juga sudah mulai menekan dan memastikan pengelolaan sampah di beberapa cluster seperti pasar, pendidikan, rumah sakit, mal, restoran," ujar Bambang.

"Tinggal menghitung besar volume yang bisa kita lakukan (pengolahan) sebagai sebuah gambaran bahwa sampai dengan saat ini kedaruratan yang ada di kota Bandung itu masih terjadi," tambahnya.

Saat ini, status kedaruratan sampah di Kota Bandung diperpanjang sampai dengan 26 Desember 2023.

"Sekarang sudah ada fenomena baru dibuang dipinggir jalan. Hari ini ada upaya baru tetap pengolahan di hulu kita fokus. Ada pengolahan baru di hilir (upaya menggunakan TPSA Cibeureum)," kata Bambang.

3 dari 3 halaman

Pemkot Dorong Cluster Pengelolaan Sampah

Sekretaris Daerah Kota Bandung sekaligus Ketua Harian Satgas Darurat Sampah, Ema Sumarna mengatakan luas lahan yang ada di TPSA Cibeureum Sumedang ada sekitar 10 hektar. Ia mengakui, awalnya Pemkot berencana menggunakan TPA Cijeruk namun urung dilakukan karena adanya resistensi yang tinggi.

"Sumedang ada di Cibereum kalau Cijeruk resistensinya cukup tinggi. Karena disana ada 10 hektar dan itu sudah berjalan. Mudah-mudahan disetujui oleh Pj Bupati. Supaya di masa darurat kita bisa maksimal penanganan sampah," ujarnya.

Ema menyebut, saat ini Pemkot Bandung terus mendorong seluruh cluster pengelolaan sampah dapat berjalan secara optimal. Pemkot juga akan mendorong pengoperasionalan pengolahan sampah sementara di Gedebage. Rencananya, lahan di Gedebage tersebut akan digunakan untuk pengolahan sampah pasar.

"Kita akan segera dorong pengolahan sampah sementara yang di Gedebage untuk sampah pasar. Dalam satu hari sampah yang dihasilkan 37 pasar yakni 160 ton. Ini dalam 2 Minggu harus ada perkembangan," kata dia.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini