Liputan6.com, Jakarta Museum Nasional Indonesia (MNI) telah membentuk tim identifikasi koleksi usai kebakaran yang melanda Gedung A Prasejarah atau Museum Gajah pada Sabtu, 16 September 2023 malam. Tim sudah mulai bekerja sejak Senin, 18 September 2023.
"Dari Museum Nasional, setelah membentuk tim identifikasi, kemudian membentuk tim yang terdiri dari kurator, dan konservator," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB) Ahmad Mahendra dalam keterangan resmi, Senin, 18 September 2023.
Menurut dia, tim identifikasi itu telah diperbolehkan untuk memasuki lima dari total enam ruangan di Gedung A Prasejarah yang terdampak kebakaran. Sedangkan, tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri juga masih melakukan penyelidikan.
Advertisement
"Pihak Puslabfor masih melakukan penyelidikan. Dari enam ruangan, itu ada satu (ruangan) yang tidak diperbolehkan untuk dimasuki. Lima ruangan sudah diizinkan," kata Mahendra.
Meski begitu, Mahendra menyebut tim identifikasi mengalami kesulitan saat memeriksa koleksi di lima ruangan. Sebab, masih banyaknya puing-puing sisa reruntuhan yang perlu dipindahkan.
"Tim kami itu sudah mau masuk tapi terkendala oleh puing-puing ya ada balok-balok besar yang masih lalu lalang di atas dan sebagainya. Artinya perlu untuk memindahkan itu," kata dia.
Pengamanan di Museum Nasional Bakal Diperketat
Puing-puing sisa kebakaran kemudian dipindahkan oleh kepolisian bersama sejumlah petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) DKI Jakarta.
Mahendra menyampaikan, selama tim identifikasi bekerja, pengamanan di Museum Nasional bakal diperketat untuk mencegah koleksi hilang. Usai berhasil diidentifikasi, benda koleksi nantinya bakal dievakuasi sementara di ruangan yang telah disiapkan.
"Untuk mengidentifikasi, kemudian mengevakuasi. Sementara ruangan sudah disediakan untuk mengevakusi benda-benda yang sudah bisa diambil," kata Mahendra.
Advertisement